Semiarto Aji: Kebudayaan itu adanya di level komunitas bukan personal

0
734

Jakarta – Rekam Proses Antropologi Desa Adat menjadi salah satu materi yang diberikan Semiarto Aji dalam Pembekalan Teknis Tim Rekam Proses Revitalisasi Desa Adat Pascabencana Tahun 2019, Jumat (2/8).

Tim Rekam Proses Revitalisasi Desa Adat Pascabencana yang diterjunkan ke lapangan terdiri dari antropolog dan arsitek.  Materi pembekalan teknis yang diberikan diantaranya arsitek nusantara, antropologi dan dokumentasi.

Narasumber yang dihadirkan untuk mengulas materi antropologi adalah Semiarto Aji. Semiarto Aji atau akrab dipanggil dengan Mas Aji, merupakan staf pengajar pada program sarjana dan pascasarjana Departemen Antropologi. Ia juga menjabat sebagai Ketua Program Sarjana Departemen Antropologi sejak tahun 2017 hingga sekarang. Selama ini, Mas Aji fokus dalam penelitian di bidang kehutanan sosial dan lingkungan, keluarga dan kesehatan, seni dan kebudayaan, dan kajian etnografi pedesaan. Ia juga sering bertindak sebagai fasilitator dalam program perencanaan manajemen berbasis komunitas hingga saat ini.

Mas Aji juga mengingatkan bahwa antropologi memandang kebudayaan sebagai pengetahuan. Kebudayaan itu adanya di level komunitas, bukan personal. Kebudayaan baru itu ada manakala tersebar luas, bukan merupakan perilaku individu.

Tim Rekam Proses RDA Pascabencana berfoto bersama Semiarto Aji

Dalam kesempatan tersebut, Mas Aji banyak membagikan tips dan trik untuk bertanya dengan masyarakat. Cerita-cerita jenaka bedasarkan kisah nyata juga dibagikan Mas Aji dalam sesi itu. Lebih lanjut Mas Aji juga menjelaskan realita bahwa seringkali hawaban yang diberikan oleh masyarakat itu sengaja untuk menyenangkan kita atau sengaja dibuat untuk menantang kita selaku peneliti. Hal ini terjadi karena semua wilayah di dunia ini tidak ada yang luput dari antropolog, sehingga seringkali mereka (masyarakat) terbiasa dengan pertanyaan-pertanyaan tersebut.