Sekolah Lapang sebagai Upaya dalam Strategi Pemberdayaan Masyarakat Adat

0
718

TANGERANG Selatan – Selasa (18/05), Diskusi dan koordinasi strategi pemberdayaan masyarakat adat untuk pemajuan kebudayaan dalam rangka penguatan sumber daya masyarakat adat berbasis kearifan lokal dilaksanakan oleh Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat selama tiga hari di Hotel Santika Bintaro, Tangerang Selatan, Banten mulai tanggal 18 – 21 Mei 2021.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan Kementerian/Lembaga (K/L) terkait yaitu, Kementerian Desa PDT dan Transmigrasi, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Badan Pembinanaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan juga dari beberapa Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) antara lain Jendela Ide, Sandana Institute, Tim Sekolah Lapang serta dari perwakilan satuan kerja Eselon II di lingkungan Direktorat Jenderal Kebudayaan.

Pada kesempatan ini, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi, menyampaikan bahwa program pemberdayaan bagi masyarakat adat belum memiliki formula atau strategi pemajuan kebudayaan sesuai dengan amanat UU No.5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Sjamsul Hadi juga menambahkan bahwa perlu ada sinergitas kegiatan, koordinasi dan juga konsolidasi antara K/L serta pihak LSM terkait guna membangun ekosistem yang berkesinambungan untuk pemberdayaan masyarakat adat dalam upaya pemajuan kebudayaan dimasyarakat adat secara menyeluruh.

Lebih lanjut, Sjamsul Hadi menyampaikan bahwa sebagai salah satu upaya dalam pemajuan kebudayaan dimasyarakat adat, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat merintis kegiatan Sekolah Lapang. Kegiatan ini diharapkan dapat menjembatani upaya pemberdayaan dimasyarakat adat sebagai bagian dari pemajuan kebudayaan. Sjamsul Hadi juga menambahkan bahwa, selama ini masyarakat adat hanya sebagai objek dari upaya kegiatan pemajuan kebudayan, oleh karena itu dengan kegiatan sekolah lapang ini, masyarakat adat diharapkan bisa menjadi subyek dalam program pemberdayaan sebagai upaya pemajuan kebudayaan.

Harapan dari Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat pada kegiatan Diskusi dan koordinasi strategi pemberdayaan masyarakat adat untuk pemajuan kebudayaan ini, dapat melahirkan ide-ide yang bisa diimplementasikan dalam program kegiatan pemajuan kebudayaan, khususnya pemberdayaan masyarakat adat, sehingga bisa membuka ruang-ruang bagi masyarakat adat untuk berekspresi dan mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat adat tersebut. (Vincenso Kayot)