Tambolaka – Peresmian 4 Kampung Adat Wee Leo, Kampung Adat  Palua Wara Koba, Kampung Adat  Rangga Baki dan Kampung Adat  Mehang Mata,  yang mendapatkan bantuan Revitalisasi Desa Adat Tahun Anggaran 2015, di awali dengan prosesi penyambutan kepada tamu dan rombongan yaitu pimpinan beserta staf Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan juga Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya serta didampingi oleh Pastor Robert Ramone tepat di depan gapura masuk dari Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba.

Prosesi Penyambutan Tamu dan Rombongan Direktorat Jenderal Kebudayaan
Prosesi Penyambutan Tamu dan Rombongan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Dalam prosesi penyambutan tamu secara adat, ditanyakan kepada tamu untuk apa maksud kedatangannya ke tempat tersebut? Setelah tamu dan rombongan menyatakan maksud dan tujuannya kedatangannya, lalu para tamu dipakaikan kain selendang sebagai tanda bahwa mereka diterima dan kemudian diarak dengan iringan tarian Woleka ke tempat acara.

dscf6064
Sanggar Seni Kalunga Tanah Puu

Pembukaan acara di awali dengan pementasan tarian dari 4 sanggar seni yang mendapat bantuan lewat program Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat dari Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu sanggar seni Kalunga Tanah Puu dari Wejewa Tengah, sanggar seni Wanotura dari Kota Tambolaka, sanggar seni Woola Tua Tanah Mema dari Wejewa Tengah dan sanggar seni Ole Rato Ole Podi dari Wejewa Timur.

sanggar seni Woola Tua Tanah Mema
sanggar seni Woola Tua Tanah Mema

Direktur Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba, Pastor Robert Ramone dalam sambutannya mengawali acara menyampaikan salam hormat dan kasih buat semua yang hadir dalam acara peresmian 4 kampung adat di Kabupaten Sumba Barat Daya. Beliau juga mengatakan bahwa peristiwa budaya saat ini mempersatukan semua yang hadir ditempat ini dan untuk pertama kalinya 4 kampung adat diresmikan di Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba setelah mendapatkan bantuan dari Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa, bantuan pemerintah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sangat penting bagi Pulau Sumba dan sudah ada 120 rumah adat yang dibangun kembali (Revitalisasi) di seluruh Pulau Sumba. Pastor Robert Ramone juga menyampaikan bahwa, Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba hanya sebagai jembatan untuk memfasilitasi urusan administrasi dari Kampung adat dan sanggar seni seperti Akta Notaris, NPWP dan rekening Bank dan tidak mempunyai kepentingan tertentu dan hanya semata-mata ingin mengangkat dan menghidupkan kembali adat, tradisi dan budaya orang Sumba.

Pada kesempatan itu juga Pastor Robert Ramone, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya bagi pimpinan beserta staf Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi yang bisa hadir di tempat ini dan juga persahabatan yang sudah terjalin, sehingga terjadinya relasi yang baik dengan pemerintah bukan karena kolusi. Tsunami budaya yang terjadi di pulau sumba karena adanya jalinan kerjasama yang baik dengan pemerintah dan harapan beliau kepada pemerintah sebelum menutup sambutannya bahwa, jangan menolak proposal permohonan bantuan pemerintah untuk tradisi dan budaya dari Sumba karena Sumba belum terkenal.

Ketua Kampung Adat Rangga Baki menyampaikan ucapan terima kasih
Ketua Kampung Adat Rangga Baki menyampaikan ucapan terima kasih

Kemudian Ketua Kampung Adat Rangga Baki, Imanuel Horo yang mewakili 4 kampung adat yang diresmikan menyampaikan Puji Syukur kepada Tuhan untuk kita semua yang hadir. Imanuel Horo mengatakan bahwa Pastor Robert Ramone adalah pemerhati dan pemrakarsa untuk menggiatkan kembali budaya Sumba, beliau juga menambahkan bahwa komunitas kampung adat yang belum mendapat bantuan pun, ikut hadir dalam acara peresmian ini dan berharap bisa seperti kampung-kampung adat yang sudah mendapatkan bantuan, karena menurut mereka ini merupakan peristiwa yang penting. Lebih lanjut Imanuel Horo mengatakan, nomenklatur bantuan pemerintah sepertinya cocok dengan Pulau Sumba karena memberikan dampak positif dan pemberdayaan bagi masyarakat di lingkungan kampung adat. Ada pergeseran kohesi sosial pada masa sekarang, sehingga dengan adanya bantuan revitalisasi kampung adat ini, menumbuh kembangkan kembali nilai kohesi sosial yaitu gotong royong sosial. Imanuel Horo juga mengatakan bahwa bantuan yang telah terima 4 kampung adat berjumlah sebesar 1,7 Miliar dan sudah direalisasikan serta syukur kepada Tuhan karena melebihi target revitalisasi bangunan adat yang direncanakan semula. Pada akhir sambutannya, Imanuel Horo berharap kepada pemerintah pusat dan daerah agar bisa terus melaksanakan kegiatan yang menyangkut pelestarian tradisi dan budaya di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Yohanes Bora mewakili pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya dalam sambutannya menyampaikan rasa terima kasih atas perhatian yang besar dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia kepada Kabupaten Sumba Barat Daya untuk bantuan pemerintah program Revitalisasi Desa Adat dan Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat serta ucapan terima kasih juga kepada Pastor Robert Ramone sebagai mitra dari pemerintah daerah. Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa, catatan penting buat rekan-rekan ketua kampung adat atau komunitas  budaya, bahwa dana bantuan tidak boleh disalah gunakan dan wajib dipertanggungjawabkan secara tertulis.

Staf khusus Direktur Jenderal Kebudayaan, Anung Karyadi pada kesempatan itu menyampaikan permohonan maaf dan salam hangat dari Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan kepada ketua-ketua kampung adat dan masyarakat, karena tidak bisa ikut hadir dalam acara peresmian 4 kampung adat di Kabupaten Sumba Barat Daya. Beliau juga berharap upaya fasilitasi atau bantuan yang diberikan bisa bermanfaat bagi masyarakat di kampung adat serta adanya nilai yang bisa dilihat dan dilestarikan kembali dalam tatanan budaya masyarakat kampung adat di Kabupaten Sumba Barat Daya.

Staf khusus Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan pesan dari Dirjen Kebudayaan
Staf khusus Direktur Jenderal Kebudayaan menyampaikan pesan dari Dirjen Kebudayaan

Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan kebudayaan dalam sambutannya diwakili oleh Kasubdit Program, Evaluasi dan Dokumentasi, Mula Sinaga,  menyampaikan permohonan maaf dari Direktur yang tidak bisa ikut hadir karena ada pertemuan penting yang tidak bisa diwakilkan dan juga rasa terima kasih kepada pemerintah daerah Kabupaten Suma Barat Daya. Mula Sinaga menambahkan bahwa, niat baik dari pemerintah jangan disia-siakan oleh penerima bantuan, baik desa adat maupun komunitas budaya, lebih lanjut beliau mengatakan bahwa kita sudah seharusnya menghidupkan kembali aktivtas budaya dan tradisi di daerah kita masing-masing. Beliau merasa terharu karena ada kampung-kampung adat yang belum mendapat bantuan tetapi antusias untuk ikut hadir dalam peresmian kampung adat. Pada akhir sambutannya, Mula Sinaga berpesan bahwa jangan lupa membuat laporan tertulis pelaksanaan kegiatan Revitalisasi Desa Adat serta sanggar seni atau komunitas budaya diharapkan berbenah diri karena program bantuan ini masih tetap berlanjut.

Kasubdit Program, Evaluasi, dan Dokumentasi mewakili Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa menyampaikan sambutannya
Kasubdit Program, Evaluasi, dan Dokumentasi mewakili Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa menyampaikan sambutannya

Acara peresmian 4 kampung adat di Kabupaten Sumba Barat Daya juga dimeriahkan dengan penampilan dari sanggar seni Aba Luna Lele yang menampilkan tarian  Floba Mora serta penampilan dari sanggar Santa Lia dalam bentuk nyanyian. Pada akhir acara dilakukan penyerahan prasasti peresmian kampung adat kepada masing-masing 4 ketua kampung adat yang menerima bantuan revitalisasi desa adat. Prasasti kampung adat Wee Leo diserahkan oleh Staf Khusus Direktur Jenderal Kebudayaan Anung Karyadi, kampung adat Umbu Komba diserahkan oleh Kasubdit Program, Evaluasi dan Dokumentasi Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi Mula Sinaga, kampung adat Rangga Baki diserahkan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Sumba Barat Daya, Yohanes Bora serta kampung adat Mehang Mata yang diserahkan oleh Direktur Lembaga Studi dan Pelestarian Budaya Sumba, Pastor Robert Ramone.