Peningkatan Kapasitas Pelestarian Tradisi dan Budaya Melalui Guru Muatan Lokal PTEBT

0
1318

Tradisi dan budaya tradisional Indonesia adalah suatu warisan dari leluhur yang tidak ternilai harganya. Tradisi dan Budaya ini merupakan identitas bangsa yang perlu dilestarikan agar kebudayaan kita tidak hilang dan bisa menjadi warisan anak cucu kita kelak. Berangkat dari pemahaman inilah maka pada tahun 2016 ini Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi c.q. Subdit Pembinaan Tenaga Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi akan mengadakan kegiatan “Peningkatan Kapasitas Pelestarian Tradisi dan Budaya melalui Guru Muatan Lokal PTEBT”.

Penyelenggaraan kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat luas mengenai budaya dan tradisi, dalam hal ini khususnya terhadap para tenaga didik tentang keragaman budaya lokal. Selain itu dari kegiatan Peningkatan Kapasitas Pelestarian Tradisi dan Budaya ini bertujuan untuk mengukur telah sejauh mana pengetahuan para tenaga didik mengenali kebudayaan lokal setempat agar kemudian dapat terus ditingkatkan baik itu kualitas, kemampuan, serta kompetensi dari para tenaga didik muatan lokal. Setelah mengikuti rangkaian kegiatan ini diharapkan para guru muatan lokal yang telah menjadi peserta dapat meneruskan kembali ilmu yang telah mereka dapat ke seluruh anak didik mereka di sekolah.

Kegiatan “Peningkatan Kapasitas Pelestarian Tradisi dan Budaya melalui Guru Muatan Lokal PTEBT” ini akan dilaksanakan di 3 (tiga) wilayah provinsi yaitu: Jawa Timur pada bulan Mei, Sumatera Barat pada bulan Oktober, Kalimantan Selatan di bulan Oktober. Pelaksanaan kegiatan ini akan diselenggarakan pada salah satu kabupaten/kota di masing – masing provinsi. Kegiatan ini akan melibatkan peserta sejumlah 150 (seratus lima puluh) orang yang berasal dari golongan tenaga didik muatan lokal, khususnya para guru muatan lokal seni budaya tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA diwilayah setempat. Dalam kegiatan Peningkatan Kapasitans Pelestarian Tradisi dan Budaya ini akan dipandu oleh narasumber sebanyak 15 (lima belas) orang yang terdiri dari beberapa akademisi dan budayawan yang berkompetensi dibidangnya serta narasumber dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang akan menyampaikan materi pendidikan dalam 40 jam pelajaran.