Cilacap – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Cilacap melaksanakan kegiatan Gelar Budaya Tradisi Pesisir yang berlangsung di Cilacap dari tanggal 4 – 8 Oktober 2016.

Gelar budaya tradisi pesisir merupakan acara tahunan yang rutin dilakukan oleh Pemda Kabupaten Cilacap. Tiap tahunnya, Pemda Kabupaten Cilacap bersama-sama dengan kelompok-kelompok nelayan, pelajar dan masyarakat menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk meramaikan acara “sedekah laut”.

Salah satu prosesi dalam Larung yaitu sedekah Laut
Salah satu prosesi dalam Larung yaitu sedekah Laut

Tahun 2016, Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan bersama dengan Pemda Kabupaten Cilacap melaksanakan kegiatan gelar budaya tradisi pesisir dengan tema “Tradisi Pesisir sebagai Penunjang Poros Maritim”, maksud dan tujuan dilaksanakan kegiatan tradisi pesisir ini adalah untuk memberdayakan masyarakat pesisir, memelihara warisan budaya bangsa, menginformasikan tentang tradisi pesisir kepada masyarakat luas dan kepada kalangan pelajar/mahasiswa serta meningkatkan pemahaman dan apresiasi masyarakat terhadap nilai-nilai tradisi tentang budaya pesisir. Kegiatan gelar budaya tradisi pesisir terdiri dari seminar, lomba-lomba, pameran dan bazar serta atraksi seni budaya.

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi memberikan sambutan
Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi memberikan sambutan

Pada pembukaan kegiatan Gelar Budaya Tradisi Pesisir di Graha Pemuda Bercahaya Kabupaten Cilacap, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, Sri Hartini, dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan bersifat maritim merupakan langkah strategis dalam rangka ikut melestarikan dan juga melaksanakan program nawacita dari Presiden Joko Widodo dan beliau atas nama Kementerian menyampaikan terima kasih kepada Pemda Cilacap untuk kerjasama yang baik dalam pelaksanaan kegiatan ini. Sri Hartini, menambahkan perlunya membangun ekosistem tradisi masyarakat pesisir yang sudah ada untuk lebih dikembangkan lagi agar kemanfaatannya dapat dirasakan oleh masyarakat secara luas. Beliau juga menyoroti masih ada anggapan yang salah dari masyarakat umum, bahwa masyarakat pesisir berbeda dengan masyarakat yang lain dan peradaban masyarakat pesisir dianggap lebih buruk dari masyarakat umumnya? Padahal nilai-nilai tradisi pesisir yang bisa dijadikan rujukan dalam kehidupan masyarakat secara umum. Masyarakat nelayan mempunyai karakter yang kuat dan keras dalam hidup sehingga bisa dijadikan panutan.

Pada kesempatan tersebut, Sri Hartini atas nama Kemdikbud menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada Bupati Cilacap karena telah mengayomi masyarakat penghayat kepercayaan dalam memenuhi hak-hak dasarnya yaitu layanan pendidikan bagi peserta didik penghayat kepercayaan, padahal Permendikbud tentang layanan pendidikan bagi penghayat kepercayaan waktu itu belum ditandatangani oleh Mendikbud.

Pada akhir sambutannya Sri Hartini berharap agar para narasumber pada seminar bisa memberikan materi pemahaman tentang budaya pesisir atau maritim, sehingga menggugah masyarakat pesisir dan masyarakat umum untuk menghargai dan menghormati budaya pesisir serta berharap adanya ide, masukan serta saran kepada pemerintah dan negara untuk pengembangan dan lebih khusus pelestarian tradisi dan budaya yang ada pada masyarakat pesisir.

Bupati Cilacap membuka kegiatan Gelar Tradisi Pesisir 2016
Bupati Cilacap membuka kegiatan Gelar Tradisi Pesisir 2016

Bupati Cilacap Tatto S. Pamuji dalam sambutannya yang sekaligus membuka kegiatan Gelar Budaya Tradisi Pesisir menyampaikan selamat datang kepada Direktur beserta staf Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta berterima kasih karena sudah ikut hadir di Cilacap, sehingga membawa semangat dalam mempertahankan patok-patok budaya. Beliau mengatakan bahwa patok-patok budaya bisa bergeser dan hilang karena tergerus oleh globalisasi sehingga harus dilakukan kegiatan pelestarian budaya secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Lebih lanjut beliau menambahkan bahwa Kabupaten Cilacap adalah kabupaten terluas di Jawa Tengah dan mempunyai penduduk terbanyak serta heterogen karena memeluk agama dan kepercayaan serta tradisi budaya yang berbeda-beda. Wilayah Cilacap bagian barat tradisinya sudah budaya Sunda, di bagian tengah budaya Cilacap asli dan bagian timur budaya Jogja dan Solo. Pada akhir sambutannya sebelum membuka kegiatan Gelar Tradisi Pesisir Bupati Cilacap berharap bahwa pada acara larung sedekah laut pada tahun yang akan datang  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan bisa ikut hadir bersama dalam pelaksanaan kegiatan tradisi masyarakat pesisir.