Marakka’ Bola : Tradisi Gotong Royong Memindahkan Rumah 

0
2144

Marakka’ Bola merupakan tradisi gotong royong memindahkan rumah pada Masyarakat Bugis Barru Sulawesi Selatan. Tradisi gotong royong di tengah masyarakat Desa Lalabata, Kecamatan Tanete Rilau, Kabupaten Barru tersebut masih hidup dan mengakar sampai sekarang.

Salah satu bentuk budaya gotong royong yang masih sering dilakukan oleh masyarakat Kabupaten Barru yaitu kegiatan Marakka’ Bola, tradisi memindahkan rumah yang dilakukan secara beramai-ramai oleh masyarakat.

Tradisi Marakka’ Bola yang dikenal juga sebagai tradisi Mappalette sudah berlangsung turun-temurun. Warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela. Bobot rumah yang dipindahkan tentu saja tidak ringan, bisa puluhan ton. Jarak rumah yang dipindahkan ke lokasi baru juga biasanya tidak dekat. Sekilas, kegiatan memindahkan rumah yang begitu besar tidak masuk akal sehat jika bisa dilakukan dengan tenaga manusia. Namun semangat gotong royong membuktikan bahwa hal yang mustahil dapat dilakukan.

Untuk memudahkan proses mengangkat rumah awalnya, bambu-bambu diikat di masing-masing tiang rumah. Ini nantinya menjadi alat bantu mengangkat rumah. Bambu tersebut dipanggul bersama-sama untuk mempermudah mengangkat rumah dan memindah ke lokasi baru.

Tradisi gotong royong memindahkan rumah tersebut sudah dilakukan oleh masyarakat secara turun-temurun. Warga yang hendak memindahkan rumahnya akan dibantu oleh warga sekitar dengan sukarela. Ini budaya gotong royong yang masih hidup dan lestari di masyarakat secara spontan masyarakat datang membantu. Ratusan orang ikut mengangkat rumah. Penyampaian cuma melalui pengumuman di masjid dan secara spontan masyarakat datang beramai-ramai. setelah rumah selesai dipindahkan atau di tempat baru, kegiatan dilanjutkan dengan acara syukuran atau yang dikenal masyarakat Bugis dengan acara Baca Barazanji.

Tujuannya agar rumah yang baru saja dipindahkan terhindar dari bencana dan malapetaka.
Tradisi lalu diakhiri dengan acara makan bersama sebagai bentuk ikatan silaturahmi yang erat antara warga. Usai mengangkat rumah warga menyantap makanan yang disediakan pemilik rumah. Hal ini juga dianggap sebagai imbalan dan ucapan terima kasih kepada seluruh warga yang rela meluangkan waktu untuk membantu memindahkan rumah.