JAKARTA – KOMPAS – Panitia Seleksi Jabatan Tinggi Madya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan meminta masukkan nama yang pantas dan layak menduduki jabatan Direktur Jenderal Kebudayaan serta Kepala Badan Pengembangan Bahasa. Seleksi dilakukan sejak awal April 2015 dan hingga kini panitia seleksi belum menemukan calon ideal untuk menempati dua posisi itu.
“Kami sebagai panel (panitia seleksi) berharap mendapatkan masukan dari masyarakat. Sekiranya pakar-pakar budaya yang memberikan pendapat dan komentar (di media massa) bisa membantu menyodorkan nama sesuai dengan kriteria mereka, dan tentu dipadukan dengan syarat dari pansel” ujar Ketua Panitia Seleksi JPT Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Erry Riana Hardjapamekas, Sabtu (20/6).
“Selain pendaftaran terbuka, kami juga hunting lewat jaringan yang kami miliki. Tidak semua bersedia. Ada yang antusias, tetapi tidak memenuhi syarat usia. Ternyata memang agak sulit,“ kata Erry.
BUKA KESEMPATAN
Pansel pun membuka kesempatan pendaftaran lagi bagi pejabat eselon 1a untuk jabatan Dirjen Kebudayaan serta Kepala Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. Empat jabatan lain relative bisa ditentukan merujuk 19 nama pendaftar yang sudah menyelesaikan proses seleksi sebelumnya. Para pelamar bisa mengisi formulir melalui situs sdm.kemdikbud.go.id:8080/sekretariatpansel.
Mantan Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Edi Sedyawati berharap seleksi pejabat, khususnya Dirjen Kebudayaan, memperoleh hasil terbaik. Dibutuhkan orang berwawasan luas dan cara pandang terbuka dalam memahami persoalan kebudayaan.
Dirjen Kebudayaan Kemdikbud Kacung Maridjan pun berharap sama, agar penggantinya bisa lebih baik melaksanakan tugas. “Saya terus bekerja sampai diberhentikan,” katanya. (IVV)
Sumber: Kompas Cetak (22 Juni 2015)