Sumber: https://www.makassarterkini.com/m/berita/9285/jangan-main-main-dengan-sri-hartini
MAKASSAR – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Tradisi, melaksanakan Workshop bantuan pemerintah program kegiatan Fasilitasi Komunitas Budaya di Masyarakat (FKBM) dan Revitalisasi Desa Adat (RDA) berlangsung pada tanggal 20-23 April yang dilaksanakan di hotel Singgasana Makassar, Kamis 20 April 2017.
Workshop ini merupakan program prioritas Kemendikbud yang bertujuan untuk menyalurkan bantuan pemerintah kepada Komunitas budaya dan desa adat yang telah terverifikasi dengan baik oleh tim independen verifikator. Bantuan ini bertujuan untuk merevitalisasi dan meningkatkan kualitas pelestarian desa dan budaya.
Workshop dihadiri oleh 86 orang peserta yang terdiri dari 54 ketua Komunitas Budaya dan 32 Ketua Desa Adat. Peserta ini merupakan perwakilan dari sepuluh wilayah kerja balai pelestarian nilai budaya antara lain Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Bali, Maluku, Maluku Utara, Papua dan Papua Barat, serta turut hadir pula kepala balai pelestarian nilai budaya, koordinator FKBM dan RDA Serta Para tim independen verifikator.
Ketua panitia, Mula Sinaga berharap kegiatan ini tidaklah menjadi program yang hanya membahas permasalahan layak atau tidaknya sebuah komunitas dan desa adat untuk mendapatkan bantuan. “Di sini kita tidak hanya membahas jumlah anggaran, namun yang lebih penting ini merupakan momentum yang dapat mempererat hubungan dan persaudaraan sesama anak bangsa, agar budaya bangsa kita tetap lestari sepanjang masa,” jelasnya.
Sementara itu Sri Hartini selaku Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan yang maha esa dan Tradisi menegaskan kepada seluruh ketua Komunitas dan Adat untuk tidak main-main dengan bantuan pemerintah ini.
“Jangan coba-coba berselingkuh untuk mendapatkan bantuan, karena saya pasti akan turun ke lokasi meninjau langsung komunitas dan desa adat yang layak untuk dianggarkan. Tim Verifikasi harus menjaga independensinya, agar tidak ada data dan laporan fiktif,” tegasnya.
Jumlah anggaran Penyaluran bantuan dana pemerintah terhadap Komunitas budaya dan desa adat bergantung kepada tingkat kebutuhan dan penyesuaian anggaran yang ada. Rencananya komunitas budaya akan mendapat bantuan sampai 100 juta dan untuk Desa adat bisa sampai 500 juta.
“Sekali lagi, jangan coba main-main dengan saya. Proposal yang diajukan oleh Komunitas dan desa adat akan kita sesuaikan dengan anggaran pemerintah yang ada, dan tentunya itu melalui hasil tinjauan anggota ke lokasi, sesuai realitas di lapangan, ini uang rakyat kita harus hati-hati betul untuk itu,” tutupnya.
Workshop FKBM dan RDA tahun ini akan dilaksanakan dalam dua tahap. Pertama dilaksanakan di Makassar selama 20-23 April, dan tahap kedua akan dilaksanakan di Jakarta selama tanggal 26-29 April 2017 nanti. (B)
Lukman