Jakarta – Walikota Sabang beserta perangkatnya mengadakan audiensi dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang bertempat di ruang sidang Gedung E Lantai 10, Senin (22/5).

Tujuan dari audiensi Walikota Sabang adalah sebagai langkah awal perencanaan Gelar Tradisi Pesisir tahun 2018 di Kota Sabang. Audiensi ini dihadiri oleh Walikota Sabang dan perangkatnya serta Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi selaku tuan rumah.

Dalam tradisi di Kota Sabang, setiap ada kenduri labuh, masyarakat dilarang melaut selama tiga hari. Jadi semakin banyak daerah yang melakukan tradisi ini di waktu yang berbeda-beda maka akan semakin tidak produktif nelayan karena banyak hari libur melaut. Menariknya, Gelar Tradisi Pesisir akan menjadi festival tradisi pesisir akbar pertama di Kota Sabang yang dapat menyatukan waktu kenduri labuh, sehingga masyarakat dapat lebih produktif melaut.

Dalam kesempatan tersebut, Nazaruddin, Walikota Sabang mengungkapkan  bahwa Aceh yang dikenal sebagai serambi Mekah, masyarakatnya sangat menjunjung tradisi. Beliau juga menyampaikan harapannya agar Pemerintah pusat khususnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dapat bersinergi dengan Pemerintah Kota Sabang dalam pelestarian tradisi.

Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Sri Hartini mengingatkan agar persiapan Gelar Tradisi Pesisir di Kota Sabang perlu segera dimulai. Hal ini diperkuat dengan rencana bahwa Kegiatan Gelar Tradisi Pesisir di Kota Sabang Tahun 2018 yang akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.