Rumah adat Lobo yang terletak di Ngata (desa) Toro, Kulawi, Sigi yang diperbaiki (revitalisasi) sejak Oktober 2015 lalu diresmikan pada Sabtu, 27 Februari 2016.
Revitalisasi desa adat Ngata Toro ini dilaksanakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Dirjen Kebudayaan. Revitalisasi Desa Adat Ngata Toro ini merupakan gerakan untuk menyelamatkan dan melestarikan pusaka kearifan lokal arsitektur nusantara .
Peresmian Desa Adat Ngata Toro ini dihadiri perwakilan dari Gubernur Sulawesi Tengah, Bupati Sigi dan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi Dra. Sri Hartini. Dalam sambutannya Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi mengatakan bahwa “Seluruh wilayah di Nusantara sangat kaya akan warisan kultural, seperti halnya wilayah Kabupaten Sigi yang mewarisi salah satu kebudayaan tertua di Pulau Sulawesi. Salah satu dari warisan kultural yang tidak ternilai harganya itu adalah bangunan rumah adat dengan bentuk arsitektur yang khas dan beragam. Desa Adat Ngata Toro juga masih melestarikan warisan kultural mereka yang berupa bangunan rumah adat yang disebut Lobo. Pemerintah wajib hadir dalam berbagai kegiatan pelestarian tradisi yang dilaksanakan masyarakat. Peran pemerintah daerah juga sangat diharapkan untuk melindungi dan melestarikan kebudayaan dan adat istiadat setempat.
Pada acara tersebut juga dilakukan pemotongan hewan qurban untuk ritual adat peresmian Desa Adat Ngata Toro. Beberapa prosesi upacara adat yang menjadi bagian dari pembangunan rumah adat Lobo tersebut antara lain upacara Pantudui, Pampede Lobo, Mentimbe dan tarian sakral Raego.