Si Coklat yang Legit “Burayot”

0
2412
Foto: Darus Hadi

Kuliner menjadi perbincangan yang sangat  menarik dimanapun maupun oleh siapapun. Apalagi jika kuliner  menawarkan citarasa yang tinggi bagi kaum penikmatnya. Kuliner juga seringkali dihubungkan dengan daerah  tertentu, sehingga ketenaran kuliner ikut memperkuat  identitas kota atau daerah tertentu. Burayot, demikian sebutan makanan khas Garut tak terkecuali di masyarakat Kampung Pulo, Kecamatan Leles, Garut. Makanan ringan ini menjadi identitas bagi penduduk Garut hingga pelosok desa, termasuk di daerah wisata, Candi Cangkuang, Kampung Pulo.

Legit, manis, warna coklat, berukuran kecil dan cukup mudah dalam genggaman tangan manusia. Barangkali bagi penikmat burayot  cukup membutuhkan  dua kali gigitan saja agar makanan tradisioanal ini bisa langsung menggoyangkan lidah. Mengingat ukurannya yang relatif kecil, karenanya burayot sebagai kudapan saja dan tidak mengenyangkan. Pantaslah jika burayot termasuk makanan selingan yang sering dicari orang terutama bagi wisatawan.

Para pengunjung Kampung Adat Pulo antusias untuk menikmati Burayot

Cukup mudah membuat burayot. Bahan utama makanan khas ini mudah di peroleh di Garut bahkan hingga ke pedesaan.  Tepung beras merah, gula merah, kacang tanah, minyak kelapa merupakan bahan utama burayot. Bahan-bahan ini  tidak asing dan mudah diperoleh pun harganya relatif murah. Hampir semua penduduk Kampung Pulo bisa membuat burayot. 

Pembuatan burayot sangat sederhana. Semua bahan dicampur menjadi satu dengan gula kelapa yang telah dicairkan. Setelah semua bahan tercampur sehingga menghasilkan campuran yang kalis, sehingga mudah dipilin dengan tangan, maka dibentuklah burayot dalam ukuran yang diinginkan. Burayot siap digoreng dalam wajan yang telah terisi minyak panas. Keunikan menggoreng burayot adalah harus ditusuk dengan tusukan bambu di bagian atas, sehingga bentuk burayot agak menggantung. Nah burayot siap untuk dinikmati, oleh karenanya ketika anda berkunjung ke Garut terutama ke Kampung Pulo, jangan lupa membawa oleh-oleh burayot. (Christriyati Ariani)