Jakarta – DPD Parsadaan Purba Pakpak Boru Panagolan Jabodetabek mengadakan audiensi dengan Direktorat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi yang bertempat di ruang sidang Gedung E Lantai 10, Jumat (12/1).
Audiensi ini dihadiri oleh Ketua, Sekretaris, Dewan Penasehat DPD Parsadaan Purba Pakpak Boru Pananggolan Jabodetabek, Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Kasubdit Program, Evaluasi, dan Dokumentasi serta Kasubbag Tata Usaha selaku tuan rumah.
Kegiatan ini dibuka oleh Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi. Beliau menyambut serta mempersilakan ketua DPD Parsadaan Purba Pakpak Boru Pananggolan Jabodetabek untuk menyampaikan maksud kedatangannya.
Ketua DPD Parsadaan Purba Pakpak Boru Pananggolan Jabodetabek menyampaikan bahwa dalam lingkungan istana Purba Pakpak banyak rumah Bolon yang sudah rusak dan lapuk kayu-kayu penyangganya. Beliau juga menjelaskan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan BPNB Aceh terkait rencana pemugaran Istana.
Selanjutnya, Kasubdit Program, Evaluasi, dan Dokumentasi menerangkan bahwa Direktir Jenderal Kebudayaan melalui Direktirat Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi telah membantu rumah Bolon yang waktu itu diketuai oleh Ketua Museum Pematang Sinatar.
Sehubungan dengan hal tersebut, Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Tradisi menyampaikan bahwa Direktorat dapat membantu perbaikan rumah tersebut jika masih digunakan sebagai tempat untuk upacara adat, rapat adat serta lokasi dimana keputusan-keputusan adat dihasilkan. Lebih lanjut Beliau juga menayakan status kepemilikan rumah tersebut. Disamping itu, Beliau juga sangat fokus pada penetapan status cagar budaya di rumah tersebut. Lebih kanjut Beliau meminta agar DPD Parsadaan Purba Pakpak segera membuat blueprint perencanaan yang matang dan holistic.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua DPD Parsadaan Purba Pakpak menyampaikan bahwa, untuk kelanjutan dalam penyelamatan Cagar Budaya Istana Raja Purba Pakpak, Komunitas Purba Pakpak se-Indonesia sebagai ahli waris kerajaan akan menyelenggarakan temu konsultasi yang dihadiri 100 orang perwakilan daerah pada 24 Februari 2018 di Jakarta Pusat.