Studi Awal Temuan Fosil yang Diduga Homo erectus Di Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah

0
1728

Abstrak:

Bumiayu memiliki keunikan tersendiri dalam konteks geologi dan paleontologi. Keunikan ini karena di wilayah tersebut sering ditemukan fosil berupa avertebrata, vertebrata, hominid, dan artefak, yang diperkirakan berasal dari masa Pleistosen Awal hingga Pleistosen Akhir. Beragamnya temuan tersebut membuat masyarakat lokal membentuk Kelompok Masyarakat Peduli Prasejarah Bumiayu. Kelompok ini menemukan beberapa fosil, yaitu fragmen caput femori (November 2016), fragmen tulang pipih (Maret 2017), dan dua fosil gigi isolasi (April 2018). Temuan-temuan tersebut dibawa ke Universitas Gadjah Mada untuk diidentifikasi dan diklasifikasikan secara taksonomi. Berdasarkan hasil komparasi anatomi dan morfometri antara fosil-fosil tersebut dengan fosil pembanding, seluruh fosil Bumiayu yang dipelajari ini dapat dikategorikan berasal dari genus Homo, kemungkinan besar adalah Homo erectus. Berdasarkan kesimpulan dari identifikasi dan klasifikasi ini diperlukan penelitian yang lebih lanjut terhadap kedua fosil gigi yang berasal dari Bumiayu.

Kata kunci: fosil, Bumiayu, Indonesia, Homo erectus.

Abstract:

Bumiayu in geological and paleontological context has some unique characteristics. The uniqueness is that fossils were found in that area such as invertebrates, vertebrates, hominid and artefacts from Early to Late Pleistocene. The vast type of findings in Bumiayu makes the local people felt the need to create an NGO (Kelompok Masyarakat Peduli Prasejarah Bumiayu). These locals NGO found some fossils, such as fragmented caput femori (November 2016), fragmented flat bone (March 2017), and two isolated teeth fossils (April 2018). These findings was brought to Universitas Gadjah Mada for further identification and classification. Based on anatomical and morphometric comparison, all of the fossils studied can be categorized as genus Homo, with high probability as Homo erectus. Based on this identification and classification, one need more exhaustive study especially on two isolated teeth fossils.

Keywords: fossil, Bumiayu, Indonesia, Homo erectus.

(Donan Satria Yudha1, Rusyad Adi Suriyanto2, Ashwin Prayudi2, Noorman Hendry FauzyMuhammad Wildan Fadhlilallah3, Karsono Haryo Subagyo3

 

1Laboratorium Sistematika Hewan, Fakultas Biologi, Universitas Gadjah Mada,

Jl. Teknika Selatan, Sekip Utara, 55281, Yogyakarta, Indonesia

e-mail: donan_satria@ugm.ac.id

2) Laboratorium Bioantropologi dan Paleoantropologi, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan, Universitas Gadjah Mada

Jl. Medika, Sekip, Yogyakarta 55281

3) Museum Bumiayu-Tonjong, Jl. K.H. Ahmad Dahlan, RT.04, RW.04, Dusun Krajan Dua, Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah