Jejak Modifikasi Tulang Pada Tulang Binatang Sebagai Indikasi Keberadaan Manusia Purba Di Situs Banjarejo

0
637

Abstrak

Tulang binatang yang memiliki jejek modifikasi manusia purba di Situs Banjarejo merupakan sebuah indikasi keberadaan manusia purba yang pernah hidup di Situs Banjarejo dan sekitarnya. Temuan spesimen tulang binatang ini menambah daftar penemuan tulang-tulang binatang dengan jejak modifikasi manusia purba yang sebelumya telah ditemukan di Situs Sangiran, Situs Ngandong, Situs Sambungmacan, Situs Patiayam, dan Situs Semedo. Temuan ini juga menambah jumlah dan jenis artefak dari Situs Semedo yang telah dipublikasikan sebelumnya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan zooarkeologi, khususnya tafonomi tulang. Tafonomi menjelaskan jenis kerusakan yang terjadi pada tulang. Kerusakan yang terbentuk pada saat binatang tersebut masih hidup, kerusakan pada saat dijagal oleh manusia, dan kerusakan pada saat terendapkan dalam tanah. Masing-masing kerusakan tersebut memiliki ciri-ciri khusus. Kerusakan pada permukaan tulang yang diakibatkan oleh manusia memperlihatkan jejak goresan dengan penampang berbentuk “V”, pemukulan/pangkasan meninggalkan jejak berupa titik pukul dan area pukul, permukaan pangkasan yang halus dengan tepian pangkasan yang tegas.

Kata Kunci: Situs Banjarejo, Jejak Modifikasi Manusia Purba, Tulang Binatang.

 Abstract

Animal bones that have an ancient human modification in Banjarejo site is an indication of the existence of ancient humans who have lived in the site of Banjarejo and its surroundings. The findings of this animal bone specimen add to the invention of the animal bones with ancient human modification traces previously found in the Sangiran site, Ngandong site, Sambungmacan site, Patiayam site, and Semedo site. These findings also add to the number and types of artifacts from the Semedo site that have been published previously.

The study uses a zooarchaeological approach, particularly bone tafonomy. Tafonomi describes the type of damage that occurs in the bones. Damage that formed at the time of the animal is still alive, damage at the time of being slaubable by humans, and damage at the time of the soil. Each of these damages has a special feature. Damage to the surface of the bones caused by humans shows traces of scratches with a “V”-shaped cross section, beating/agility leaving traces of the point of the o’clock and hit area, a smooth surface of the agility with Firmly.

Key words : Banjarejo site, early man modification trace, animal bones

(Ilham Abdullah)

Selengkapnya silahkan klik