Penutupan Pameran Bersama, Pengunjung Berharap Pameran Prasejarah Digalakkan

0
467

Ada hal yang menarik yang dijumpai pada hari terahir Pameran Bersama Cagar Budaya dan Permuseuman di Balikpapan Dome, Sabtu (11/08/2018). Hari terahir ini pameran makin dipenuhi oleh pelajar beserta pengantar para orang tua/wali murid. Hal ini terlihat di stan pameran BPSMP Sangiran semakin banyak pengunjung dari guru dan rombongan siswa menyimak penjelasan dan koleksi tentang Homo erectus dan alat budayanya.

Para pengunjung yang hadir pada hari terahir penyelenggaraan pameran ini merasa sangat terpuaskan dengan hadirnya koleksi dan informasi cagar budaya yang ditampilkan. “Pembelajaran sejarah dengan melihat koleksi langsung seperti ini sangat bagus, dari pada hanya membaca melalui buku dan internet. Karena dengan melihat koleksi secara langsung seperti replika fosil tengkorak manusia purba dan alat budaya manusia purba seperti ini, sangat membantu. Kami ingin publikasi berupa pameran seperti ini ditingkatkan, khususnya bagi kami yang berada di daerah seperti ini. Sebab tidak mungkin bagi kami harus mengunjungi museum-museum di Jawa untuk pembelajaran prasejarah,” Ujar Anneke, salah satu guru sejarah dari SMK 1 Kota Balikpapan.

“Khusus untuk materi prasejarah seperti yang ditampilkan BPSMP Sangiran seperti ini, anak-anak kelas X sangat membutuhkan. Jika saja pembelajaran seperti ini dapat dilaksanakan secara rutin, kami akan sangat senang sekali,” tambahnya.

Guru sejarah Smk 1 Balikpapan menerima Publikasi buku Trilogi Sangiran

Panitia penyelenggara pameran bersama dari pihak BPCB Samarinda telah mengundang siswa-siswi pelajar sekolah mulai dari Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas/Kejuruan se-Kota Balikpapan selama kegiatan pameran bersama. Hal ini dimaksudkan untuk menghadirkan kekayaan cagar budaya beserta koleksi museum seluruh Indonesia kepada masyarakat Kalimantan Timur, khususnya Kota Balikpapan sesuai tema pameran yaitu “Keberagaman dalam Persatuan”.

Pada hari terahir ini, selain pengarahan siswa-siswi dan pengumuman berbagai lomba bagi para pelajar dari TK hingga SMA/K, juga diselenggarakan seminar nasional. Seminar nasional ini bertajuk Kebijakan Dalam Rangka Membangun Ekosistem Kebudayaan. Pada kesempatan ini menghadirkan pembicara Harry Widianto selaku Peneliti Ahli Utama Balai Arkeologi Yogyakarta dan keynote speaker yaitu Triana Wulandari selaku plt Direktur Pelestarian Cagar Budaya dan Permuseuman, sekaligus menutup kegiatan pameran ini secara resmi.