Newsline Traveller Menjelajah Museum Sangiran

0
726

Situs dan Museum Sangiran merupakan aset publik dan kaya akan informasi serta pengetahuan guna meningkatkan wawasan sekaligus tempat wisata. BPSMP Sangiran merupakan salah satu pengelola yang salah satu tugasnya menyebarkan informasi pada publik.
Salah satu sarana penyebarluasan informasi itu adalah melalui media masa, baik elektronik, cetak, maupun daring. Sejak beberapa tahun ini, BPSMP Sangiran mengadakan kerjasama dengan pihak stasiun televisi untuk menyebarkan informasi. Untuk menarik minat pemirsa, dipilih program acara yang menarik dan memiliki pemirsa setia yang disesuaikan dengan kebutuhan informasi publik.
Pada tahun 2019 ini, program acara Newsline Traveller pada stasiun MetroTV yang dirasa tepat untuk memperkenalkan Sangiran pada publik. Pada kesempatan ini, diperkenalkan Museum-museum yang ada di Sangiran, di mana tiap museum memberikan sajian dengan tema yang berbeda. “Museum-museum di Sangiran masih banyak belum dikenal oleh publik, atau jika mengetahui atau pernah mendengar, sering orang bertanya, “Mana yang lebih baik?”. Nah untuk itu,kita memanfaatkan kerjasama dengan program Newsline Traveller MetroTV untuk menjawab pertanyaan itu”, ungkap Iwan Setiawan Bimas selaku Kasi Pemanfaatan BPSMP Sangiran.
Pengambilan gambar dilakukan selama 2 hari dengan menjelajah Museum-museum Sangiran, kuliner yang ada, serta mengekspos kelebihan masing-masing museum. Monica Ayu selaku Host program Newsline Traveller MetroTV mencoba mengenalkan pemirsanya dengan Sangiran melalui museumnya.
“Setiap Museum Sangiran memiliki kelebihan masing-masing, informasinya berbeda-beda satu dengan yang lain sehingga jika ingin mengetahui tentang Sangiran disarankan untuk berkeliling di kelima museum”, jelas Iwan saat menemani Monica menjelajah setiap sudut museum.


Museum Manusia Purba Klaster Krikilan menjadi yang pertama dijelajahi Monica, menjadi pusat kunjungan. Pegunjung dapat menyaksikan kebesaran Sangiran di masa lalu, bagaimana manusia purba mampu bertahan hidup, hewan-hewan purba yang menyertai kehidupan manusia purba, semuanya diserta perubahan lingkungan yang terus menerus hingga kini semua itu dapat terlihat melalui lapisan tanah yang ada di Sangiran.
Museum Manusia Purba Klaster Ngebung menceritakan kisah peneliti di awal penelitian mereka di Sangiran. Kisah itu terangkum dengan tulisan singkat disertai berbagai diorama, bukti ilmiah, audio visual yang memberikan berbagai penjelasan, serta sentuhan teknologi untuk mencerikan kisah masa lalu itu.
Museum Manusia Purba Klaster Bukuran memberikan penjelasan tentang evolusi manusia yang menjadi pertanyaan besar umat manusia. Di museum ini Monica menyaksikan berbagai penjelasan ilmiah serta berbagai fakta yang ada. Museum Lapangan Manyarejo memberikan kisah para peneliti yang bekerja keras dalam upaya penelitiannya. Penelitian tersebut bekerjasama dengan masyarakat lokal yang memberikan berbagai bantuan pada para peneliti hingga mampu memecahkan berbagai pertanyaan tentang kehidupan Sangiran di masa lalu.
“Ada kekhasan pada tiap museum”, aku Monica.
Kekhasan itu terasa begitu lengkap setelah dia menjelajah Museum Manusia Purba Klaster Dayu. Di sini Monica dikenalkan dengan lapisan tanah yang penuh dengan cerita masa lalu.
Kisah masa lalu yang terekam di Museum-museum Sangiran tersebut diceritakan dan diperuntukkan bagi publik. “Banyak cerita yang ada di setiap museumnya, saya seperti kembali ke SMP, saat belajar pelajaran Sejarah, saat belajar tentang manusia purba”, aku Monica.
Semua kisah Monica yang menjelajah di semua Museum Sangiran akan dapat disaksikan pemirsa pada tanggal 18 Agustus 2019 pada pukul 13.05 WIB. Sebuah pengetahuan untuk dunia dan juga mengundang pemirsa untuk menyaksikannya, kenali kemudian cintailah Sangiran. (Wiwit Hermanto)