Kemelut Arus Genetik di Akhir Kala Plestosen

0
412
Sebuah Tradisi

Spesimen dari Wadjak, Niah, dan Tabon menunjukkan hadirnya ciri-ciri Australoid pada akhir Plestosen di Asia Tenggara. Gigi-geligi Wadjak menunjukkan kesamaan dengan gigi-geligi Talgai, akan tetapi lebih besar dibandingka rnilik Keilor ataupun Niah dan Australoid aktual. Di lain pihak, rahang atas Talgai lebih dongos dibandingkan Wadjak. Menurut Eugene Dubois, Manusia Wadjak merupakan proto-Australoid, sementara, Jacob menyatakan perpaduan antara Australomelanes dan Mongolid, dan dianggap salah satu manusia modern pertama di Asia Tenggara sama dengan sisa-sisa manusia dari Niah dan Tabon. Dimensi dan morfologi mukanya mencirikan Mongolid. Di lain pihak, adanya tuberculum precondylus di dasar tengkorak mengingatkan pada tengkorak-tengkorak yang terdapat di daerah Polinesia dan Mikronesia.

Dalam membandingkan antara Wadjak dengan spesimen dari Australia, Weidenreich menemukan banyak kesamaan antara keduanya. terutama pada ukuran, proporsi, lebar muka, dan juga aspek muka yang rata. Dalam nada yang sedikit berbeda, kesamaan antara Wadjak dan Keilor juga digarisbawahi oleh Coon, yang menyatakan setidaknya kedua spesimen tersebut “merupakan saudara”. Aspek sejenis juga ditunjukkan oleh tengkorak Lujiang. (Harry Widianto)

Selengkapnya silahkan klik disini