Seperti Situs Sangiran, UNESCO telah mengakui keris sebagai Warisan Dunia dari Indonesia pada tahun 2005. Jika Situs Sangiran adalah Warisan Dunia bersifat bendawi, maka keris merupakan Warisan Dunia yang bersifat tak benda.
Pada tanggal 25-28 Nopember 2017, Institut Seni Indonesia Surakarta mengadakan kegiatan dengan tajuk “Kerisfest”. Kegiatan ini bertepatan dengan tanggal penetapan Keris sebagai Warisan Dunia tak benda. “Kerisfest” diselenggarakan di Kampus II FSRD ISI Surakarta, Jl. Ringroad km 5,5, Mojosongo, Surakarta.
Turut hadir dalam acara pembukaan ini adalah Dr. Fadli Zon, Wakil Ketua DPR RI sekaligus Ketua Sekretariat Nasional Perkerisan Indonesia. Dalam sambutannya, Fadli Zon mengatakan bahwa keris telah manjadi Warisan Dunia bersifat non bendawi dan harus dipertahankan status itu. Pada bulan Desember akan diadakan pertemuan di Korea yang akan membahas Warisan Dunia sebagai bentuk pertanggungjawaban pemerintah melestarikan Warisan Dunia di negaranya.
Rangkaian kegiatan selama festival ini meliputi Seminar Kuratorial Keris dan Senjata Tradisional Indonesia, Workshop Tempa, Dederan, Mendak, dan Warangka, serta Bursa Keris dan Senjata Tradisional Indonesia. (ISB)