Atlantis, hampir-hampir merupakan sebuah kata yang amat fantastis. Sebuah kata yang sangat menyihir, tentang kemegahan suatu hamparan luas nan kaya, yang berujung pada perasaan masygul karena sebuah kehilangan. Dia pun sekaligus identik dengan misteri masa lalu nan pekat yang dipertanyakan orang, sebuah surga kehidupan -tempat perabadan manusia yang memukau— yang tenggelam dan sirna ditelan samudra ribuan tahun silam. Jika ada yang harus bertanggung jawab tentang benua yang hilang, itu adalah filosof terkenal yang hidup sekitar 2.400 tahun silam : Plato. Dari bibirnya lah ia berkisah tentang Atlantis dalam dua dialog yang ditulisnya, Timaeus dan Critias. Tersebutlah sebuah negeri yang luas, induk segala peradaban, jantung sebuah imperium yang besar dan menakjubkan. Imperium ini menguasai segala teknologi untuk mengarungi samudra dan perdagangan, disertai dengan maraknya penciptaan perkakas batu dan besi. (Harry Widianto)
Selengkapnya silahkan klik disini
