Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat Di Kawasan Hutan Baluran: Sebuah Gambaran Budaya Orang Jawa Dan Madura

0
944

Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat Di Kawasan Hutan Baluran: Sebuah Gambaran Budaya Orang Jawa Dan Madura

Oleh: Sumintarsih

Desa Wonorejo merupakan desa penyangga Hutan Baluran. Sebagian besar penduduknya migran dari Madura dan Jawa yang sebagian bekerja sebagai petani dan peternak. Sumber pangan yang dapat diakses dari lahan sawah, lahan perkebunan kapuk, lahan bekas rawa, lahan pekarangan/tegalan, dan memanfaatkan hutan yang ada di sekelilingnya. Penelitian dengan menggunakan metode kualitatif ini ingin mengungkap bagaimana sistem produksi, konsumsi dan distribusi penduduk di desa tersebut (Madura dan Jawa) dalam memanfaatkan sumber-sumber pangan yang ada. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dalam sistem produksi orang Madura cenderung menanam jenis apa saja, sedangkan orang Jawa cenderung menanam yang saat itu laku di pasaran. Dalam aspek konsumsi, orang Madura hasilnya cenderung lebih banyak dikonsumsi sendiri atau menyimpan semua hasil panen, sedangkan orang Jawa kalau harga bagus dijual semua, kalau tidak bagus/biasa hanya sebagian yang dijual. Aspek distribusi, orang Madura cenderung berhubungan dengan pedagang lokal bila ada kebutuhan yang sangat mendesak, orang Jawa cenderung sebagian hasil panen dijual dalam desa dan kadang ke luar desa. Pada saat rawan pangan, orang Madura cenderung mencari kerja apa saja, mencari pinjaman ke saudara/tetangga, masuk ke hutan mencari biji kemiri; orang Jawa mengurangi jumlah konsumsi pangan keluarga, mencampur nasi dengan jagung, mencari tambahan pangan gadung di hutan.

Selengkapnya: Patrawidya, Vol. 14, No. 3, September 2013: 513 – 546.