Sekilas Tentang Masyarakat Tengger

0
1408

Sekilas Tentang Masyarakat Tengger

Oleh: Ayu Sutarto

Sejak zaman Majapahit dataran tinggi Tengger dikenal sebagai wilayah yang damai, tenteram, dan bahkan rakyatnya terbebas dari membayar pajak yang disebut titileman[i]. Jenderal Thomas Stamford Raffles sangat mengagumi orang Tengger. Dalam The History of Java ia mengemukakan bahwa pada saat berkunjung ke tempat yang sejuk itu, ia melihat orang Tengger yang hidup dalam suasana damai, teratur, tertib, jujur, rajin bekerja, dan selalu gembira. Mereka tidak mengenal judi dan candu. Ketika Raffles bertanya tentang perzinahan, perselingkuhan, pencurian, atau jenis-jenis kejahatan lainnya, mereka yang biasa disebut sebagai orang gunung itu menjawab bahwa hal-hal tersebut tidak ditemui di Tengger.[ii]

Kejujuran dan ketulusan orang Tengger masih dapat dilihat sampai hari ini. Angka kejahatan di desa-desa Tengger pada umumnya hampir selalu nol. Suasana damai, tenteram, aman, dan penuh toleransi yang tercermin dalam kehidupan sehari-hari orang Tengger dapat dijadikan acuan dalam periode formatif Indonesia modern. Tengger adalah sebuah pusaka saujana (cultural landscape) yang apabila dibina dan dikelola dengan benar, eksistensinya akan memberi sumbangan yang lebih berarti bukan hanya bagi dirinya, melainkan juga bagi Indonesia.

Untuk mengenal lebih dekat siapa dan seperti apa orang Tengger, tulisan ini akan menjawab tiga buah pertanyaan: (1) siapakah orang Tengger dan di mana mereka bertempat tinggal?; (2) benarkah mereka keturunan pengungsi dari kerajaan Hindu-Buddha yang terakhir di pulau Jawa, Kerajaan Majapahit, yang jatuh sebagai akibat derasnya arus Islamisasi pada waktu itu?; (3) pelajaran apa yang bisa kita tarik dari kehidupan keseharian mereka ketika seluruh penjuru bumi dilanda berbagai macam perubahan?

Selengkapnya download file pdf: Masyarakat_Tengger