Pola Perumahan Terpugar Di Desa Ngipak Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul

0
979

Pola Perumahan Terpugar Di Desa Ngipak Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul

Oleh: Sudarmo Ali Murtolo

Program pemugaran rumah pedesaan oleh pemerintah telah lama dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan kualitas rumah dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memperbaiki permukiman. Dengan adanya pemugaran rumah di daerah pedesaan apakah sudah mencapai sasaran yang dikehendaki, artinya apakah sudah menujukkan adanya peningkatan kualitas pada rumah-rumah yang terpugar, dan juga pada tahun-tahun berikutnya keadaannya semakin meningkat atau bahkan sebaliknya. Keadaan itu merupakan masalah khusus dalam penelitian ini, sehingga penelitian ini bertujuan mengetahui perkembangan kualitas rumah pada tingkat kesehatannya. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu penelitian ini dilaksanakan di Desa Ngipak Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul. Untuk mencapai tujuan tersebut digunakan data sekunder dan data primer. Data sekunder diambil dari monografi ataupun data dari instansi tertentu yang ada hubungannya dengan pemugaran rumah. Data primer diambil dari wawancara responden dan juga dengan informan yang terdiri dari tokoh masyarakat. Untuk penentuan responden dengan cara acak sederhana pada rumah yang telah terpugar. Sedangkan analisa datanya digunakan tabel dengan mendasarkan dari standar evaluasi rumah sehat dari team PKK. Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pemugaran rumah yang dilaksanakan di daerah penelitian pada awalnya mengalami hambatan, karena adanya kebijaksanaan yang kurang sesuai dengan tradisi mengenai kemana sebaiknya rumah harus menghadap. Tradisi menghendaki rumah tetap menghadap ke selatan sedangkan kebijakan panitia rumah diharuskan menghadap ke jalan bagi yang terletak di pinggir jalan. Setelah adanya kesepakatan bahwa rumah disamping menghadap ke selatan juga menghadap ke jalan, pemugaran mulai dapat dilaksanakan, walaupun waktunya mundur satu tahun dari yang direncanakan.

Untuk kelancaran pelaksanaan pemugaran masyarakat diberi latihan ketrampilan pertukangan, yang tujuannya agar pelaksanaan pemugaran dapat dilakukan dengan cara gotong royong. Dikarenakan rumah-rumah yang terkena pemugaran sebagian besar bagian yang dipugar melebihi dari apa yang telah dianjurkan, sehingga pelaksanaannya ada yang secara gotong royong ada yang diupahkan. Disamping itu, dana yang diterimapun tidak mencukupi, maka masyarakat harus mengeluarkan dana swadaya. Hasil pemugaran menunjukkan bahwa 10 tahun setelah dipugar ada peningkatan kesehatan, tetapi tingkat perkembangannya masih jauh dari yang diharapkan. Sedangkan pada tahun 1992 menunjukkan peningkatan kesehatan yang lebih dan juga tingkat perkembangannya pun cukup baik, walaupun masih ada rumah yang tidak mengalami perkembangan. Hal ini disebabkan karena tingkat ekonominya tergolong rendah.

Selengkapnya: Laporan Penelitian JARAHNITRA, No. 006A/P/1996.