Multikulturalisme Dalam Perspektif Agama Dan Kepercayaan

0
18979

Multikulturalisme Dalam Perspektif Agama Dan Kepercayaan

Oleh: M. Mukhsin Jamil

Agama oleh pemeluknya diyakini sebagai jalan keselamatan. Bahkan klaim keselamatan itu pada setiap umat agama seringkali berlaku eksklusif. Artinya masing-masing umat beragama meyakini bahwa hanya agamanyalah yang merupakan satu-satunya jalan keselamatan. Sedangkan agama yang lain dianggap sebagai tidak Syah atau setidaknya merupakan sebentuk penyimpangan. Inilah yang bisa kita pahami dari sebagian penafsiran atas doktrin extra exclesia nula solum (di luar gereja tidak ada keselamatan) bagi kalangan Kristiani atau doktrin yang mengatakan waman yabtaghi ghoira al-Islama dinan fala yuqbalu minhu (barangsiapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima). Kalau demikian kenyataannya, maka bagaimanakah pandangan agama-agama terhadap kemajemukan/keberagaman, lebih. Berkaitan dengan tema seminar kali ini maka pertanyaan dasarnya adalah bagaimana agama  memandang multukulturalisme. Lebih tepatnya bagaimana umat beragama menempatkan kehidupan beragama di tengah masyarakat multi kultural.

Sebagaimana pengertiannya multikulturalisme adalah sebuah diskursus budaya. Multikulturalisme adalah sebuah paham tentang kultur yang beragam. Abdullah (2006) menyatakan multikulturalisme sebagai sebuah paham yang menekankan kesenjangan dan kesetaraan budaya-budaya lokal dengan tanpa mengabaikan hak-hak dan eksistensi budaya yang ada. Dengan kata lain penekanan utama multikulturalisme adalah pada kesetaraan budaya. Multikulturalisme sebenarnya juga merupakan konsep dimana sebuah komunitas dalam konteks kebangsaan dapat mengakui keberagaman, perbedaan dan kemajemukan budaya, baik ras, suku, etnis maupun agama. Sebuah konsep yang memberikan pemahaman kita bahwa sebuah bangsa yang plural atau majemuk adalah bangsa yang dipenuhi dengan keanekaragaman budaya (multikultur). Bangsa yang multikultur adalah bangsa dengan kelompok-kelompok etnik atau budaya (etnic and cultural groups) yang ada dapat hidup berdampingan secara damai dalam prinsip co-existence yang ditandai oleh kesediaan untuk menghormati budaya lain. Dalam pengertian semacam ini maka multikulturalisme itu meskipun tidak sama persis sejajar dengan pengertian pluralisme.

Selengkapnya download file pdf berikut ini: Multikulturalisme_Mukhsin_Jamil