Menapak Jejak di Kampung Wisata Keramik Dinoyo

Jejak Tradisi Budaya Daerah BPNB DIY 2018 di Kota Malang dan Kabupaten Malang

0
3356
Kampung Wisata Keramik Dinoyo

Jetrada BPNB DIY 2018 – Kampung Wisata Keramik Dinoyo terletak di Jalan MT. Haryono XI, Kota Malang. Layaknya nama yang disandang, mayoritas masyarakat Dinoyo menggantungkan hidupnya sebagai perajin sekaligus penjual keramik. Salah satu orang yang berkiprah dibidang keramik adalah Syamsul Arifin. Kampung ini menjadi tujuan lokasi pada kunjungan Jejak Tradisi Budaya Daerah (Jetrada) BPNB DIY 2018 pada hari Rabu 4 April 2018.

Cikal-bakal sebagai kampung wisata keramik Dinoyo telah dimulai sejak tahun 1957. Pada awalnya masyarakat Dinoyo memproduksi gerabah dalam bentuk sederhana, yakni perlengkapan rumah tangga tradisional. Lambat-laun seiring dengan masuknya keramik Cina ke Indonesia, telah membawa pengaruh pada produksi gerabah di Kota Malang. Masyarakat Dinoyo mulai mengadopsi bahan-bahan yang digunakan dalam keramik dari Cina tersebut. Bahan untuk pembuatan keramik dari Cina kemudian dipadukan dengan bahan keramik lokal yang kemudian melahirkan berbagai jenis keramik semiporselin.

Pada kunjungan ini, adik-adik peserta Jetrada diberikan penjelasan oleh narasumber yang dihadirkan di lokasi. Setelah penjelasan, para peserta dipersilahkan untuk praktek langsung dalam pembuatan keramik secara berkelompok. Mereka terlihat sangat antusias, walau tangan pasti akan kotor, nampaknya tidak menjadi masalah bagi mereka. Setelah sesi praktek, adik-adik peserta diperbolehkan untuk berkeliling di Kampung Dinoyo, melihat dan berinteraksi langsung dengan para warga sekitar yang memiliki usaha membuat dan menjual keramik dalam kesehariannya.

Dari sejarah yang ada dan dijelaskan oleh narasumber tentang keramik Dinoyo, terlihat adanya akulturasi budaya, dan juga adanya kreativitas perajin untuk dapat memberi warna baru dalam keragaman hasil produksi keramik. Dengan kunjungan di Dinoyo ini diharapkan para peserta dapat mengambil nilai-nilai tersebut, agar kelak toleransi tetap terjaga, dan kreativitas terus berkembang, sehingga keragaman budaya dan tradisi di Indonesia tetap terjaga dan dapat lestari.

Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya.

 

(bpw)