Jetranas 2018: Menjunjung Tinggi Toleransi dalam Kebinekaan

Jejak Tradisi Budaya Nasional tahun 2018 dengan tema "Menjunjung Tinggi Toleransi dalam Kebhinekaan" dilaksanakan di Hotel Harris Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat (8 - 12 Mei 2018).

0
1362
Jetranas 2018

Pontianak, BPNB DIY – Jejak Tradisi Nasional (Jetranas) tahun 2018 dengan tema “Menjunjung Tinggi Toleransi dalam Kebinekaan” dilaksanakan di Hotel Harris Pontianak, Provinsi Kalimantan Barat, tanggal 8 – 12 Mei 2018. Peserta yang mengikuti Jejak Tradisi Nasional (Jetranas) merupakan siswa-siswi tingkat SMA dan yang sederajat hasil seleksi dari kegiatan Jejak Tradisi Daerah (Jetrada) yang telah dilaksanakan oleh 11 Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) di seluruh Indonesia di antaranya; BPNB Papua, BPNB Jawa Barat, BPNB Kepulauan Riau, BPNB Kalimantan Barat, BPNB Maluku, BPNB Aceh, BPNB Bali, BPNB Sumatera Barat, BPNB Sulawesi Utara, BPNB D.I. Yogyakarta, dan BPNB Sulawesi Selatan. Selain itu acara ini juga diikuti oleh 60 orang siswa dan guru pendamping tingkat SMA dan yang sederajat di Kota Pontianak. Dalam kesempatan ini BPNB D.I. Yogyakarta mengirimkan 9 orang pelajar perwakilan dari D.I. Yogyakarta, Provinsi Jawa Tengah, dan Jawa Timur yang merupakan putra-putri terbaik hasil seleksi Jetrada 2018 yang telah dilaksanakan pada tanggal 3-6 April 2018 di Kota Malang dan Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur.

Sambutan Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Tradisi, Nono Adya Supriyanto. (Foto: BPNB Kalbar).
Sambutan Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pontianak, Hj. Rendrayani, S.STP., M.Si. (Foto: BPNB Kalbar).
Seluruh peserta Jetranas 2018 menggunakan pakaian adat dari daerah masing-masing pada acara pembukaan Jetranas, Selasa (8/5/2018). (Foto: BPNB Kalbar).

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Staff Ahli Bidang Hubungan Pusat dan Daerah, Dr. James Modouw, M.MT pada Selasa (8/5/2018). Peserta Jetranas akan diajak mengunjungi Rumah Melayu yang berada di Jalan Sutan Syahrir, Rumah Betang yang berada di Jalan Letjen Sutoyo dan Vihara Bodhisatva Karaniya Metta yang berada di Jl. Kapten Marsan Pontianak. Setelah mengunjungi dan melakukan observasi di tempat-tempat tersebut, nantinya peserta akan menyusun laporan sebagai bentuk pertanggungjawaban secara tertulis dan dipresentasikan secara berkelompok. Dari hasil penyusunan laporan dan prsentasi, maka akan dipilih kelompok dan peserta terbaik tingkat nasional. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat menumbuhkan dan memupuk rasa toleransi terhadap keragaman budaya, suku, dan agama yang ada di Indonesia. Toleransi pada diri generasi muda ini menjadi penting karena menjadi sarana memperkokoh persatuan dan kesatuan Bangsa Indonesia di masa depan yang akan diteruskan oleh generasi muda saat ini. Kelak, di tangan-tangan merekalah inilah akan ditentukan gerak dan arah kemajuan pembangunan Bangsa Indonesia yang tetap berakar pada kebudayaan.

Observasi data tentang alat musik Sape’. (Foto: BPNB Kalbar).
Observasi data tentang kain tenun Dayak. (Foto: BPNB Kalbar).
Observasi data tentang makanan Saprahan. (Foto: BPNB Kalbar).

Teks: Subiyantoro

Foto: Ch. Ariani, BPNB Kalbar