Inkulturasi: Penyesuaian Ibadah Dalam Konteks Kebudayaan Lokal

0
2792

Inkulturasi: Penyesuaian Ibadah Dalam Konteks Kebudayaan Lokal

Oleh: H.J. Wibowo

 

Inkulturasi yang pada dasarnya adalah upacara-upacara sosial atau keagamaan diresapi oleh makna kristiani, tanpa menimbulkan suatu perubahan struktur yang radikal. Dengan demikian, inkulturasi merupakan hal yang sangat luas, bukan saja masalah seni, tetapi juga masalah perilaku manusia kristiani. Tujuan utama daripada inkulturasi tidak lain adalah berusaha makin meningkatkan kehidupan Kristen di kalangan umat beriman (nonkristen).

Para Bapa Gereja yang berkumpul dalam Konsili Vatikan II, antara lain menegaskan perlunya pembauran dan pengembangan Liturgi pada tanggal 4 Desember 1963, yang kemudian dikenal dengan nama Konstitusi Liturgi. Dalam institusi tersebut diatur penggunaan inkulturasi bagi bangsa-bangsa. Ternyata inkulturasi mempunyai dampak positif, antara lain bahasa lokal/daerah dapat dibina, ritus lebih sederhana, kaum awam banyak terlibat di dalamnya sehingga seakan-akan menjadi umat. Dari dampak yang positif itu ternyata inkulturasi dapat menggerakkan kegiatan umat sebagai keseluruhan komunitas. Akhirnya inkulturasi menyadarkan umat akan rasa keikaan dalam kebhinekaan kebudayaan.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 1 No. 1, Mei 2000.