Pada pertengahan Bulan, dari tanggal 14 s.d. 21 April 2018 diselenggarakan Gebyar Seni Budaya Multikultural se Indonesia yang bertempat di Pantai Carocok Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatra Barat. Kegiatan ini bertepatan juga dengan hari jadi Kabupaten Pesisir Selatan yang ke-70, diselenggarakan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Provinsi Sumatera Barat. Latar belakang diadakannya kegiatan ini adalah karena sangat pentingnya budaya bagi seluruh rakyat Indonesia di masing-masing daerah, baik secara lahiriah maupun batiniah, di mana keberagaman budaya di Indonesia merupakan warisan bangsa dan negara Indonesia sebagai negara Bhinneka Tunggal Ika.
Keberagaman suku bangsa dan budaya di Indonesia menunjukkan betapa kuatnya identitas multikultur yang dimiliki di setiap provinsi. Sejarah telah memperlihatkan bahwa keberagaman yang dimiliki selama ini telah mewarnai kehidupan sehari-hari masyarakat. Dalam Kapasitasnya sebagai Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat kemudian turut memiliki peran dan tanggungjawab dalam upaya melestarikan dan memperkuat identitas multikultur tersebut. Kegiatan ini mengambil tema ” Melestarikan Budaya, Menghargai Keberagaman : Upaya Menjaga Ketahanan Budaya Bangsa “. Melalui tema ini, harapan dari Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kegiatan ini dapat turut mendorong pelestarian tradisi di seluruh Indonesia dalam pelaksanaan secara nyata pemajuan kebudayaan.
Kegiatan ini didukung oleh sebelas BPNB dari seluruh Indonesia yang akan menampilkan atraksi kesenian dari daerahnya masing-masing, di mana hal ini akan dilaksanankan pada acara Pagelaran Gebyar Seni Budaya Multikultur. Diadakan pula Pameran Multikultur yang diikuti oleh BPNB Sumatera Barat, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Sumatera Barat, Balai Bahasa Sumatera Barat, Balai Arkeologi Sumatera Utara, Museum Sumpah Pemuda Jakarta, dan Museum Perumusan Naskah Proklamasi Jakarta, yang akan menampilkan karya dan tusi (tugas dan fungsi) dari institusinya masing-masing. Pawai Multikultur yang diikuti oleh 25 Kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat dan perwakilan dari 11 BPNB juga turut dilaksanakan, termasuk pula Pertunjukan Maelo Pukek, yaitu suatu aktivitas dari nelayan yang menangkap ikan menggunakan jaring (pukek) yang dilaksanakan secara gotong royong karena memerlukan banyak tenaga.
Penampilan seni kreasi dari setiap tim nantinya akan dinilai, dan setiap tim yang dinilai terbaik akan mendapat apresiasi berupa uang pembinaan dan piagam. Dalam kegiatan ini BPNB D.I. Yogyakarta turut serta mendukung dan berpartisipasi. Perwakilan dari BPNB D.I. Yogyakarta terdiri dari :
Kepala : Dra. Christriyati Ariani, M.Hum.
Dengan anggota tim :
1. Drs. Sumarno
2. Putri Maylani Pamungkas
3. Rini Utami
4. Mutiara Febryan Kumbara
5. Endang Setyaningsih
6. Yurika Meilani Purwaningsih
Dengan Nama Tim Bale Seni Wasana Nugraha, yang membawakan Tari Lenggeran (Tari Tradisional dari daerah Banyumas Jawa Tengah) pada Hari Minggu 15 April 2018, dan rencananya akan kembali membawakan tarian berupa tari kreasi dengan judul Keprak Kanak yang menceritakan gadis-gadis yang sedang bersuka ria, yang akan ditampilkan pada Hari Senin tanggal 16 April 2018.
Kegiatan ini memiliki tujuan agar seni budaya asli Indonesia dapat dilestarikan, dapat meningkatkan kerjasama antara seluruh BPNB di Indonesia dengan Dinas Kebudayaan, dapat menumbuhkan semangat dalam mengembangkan kesenian tradisi, dapat menambah kekreatifan pecinta seni budaya dalam melaksanakan pagelaran yang menarik, serta dapat menumbuhkan minat lintas generasi terhadap seni budaya asli Indonesia.
Siapa lagi kalau bukan kita sendiri yang menjaga, melestarikan, dan memajukan seni tradisi dan budaya bangsa dan negeri ini…?
Lestari Budayaku Lestari Negeriku,
Salam Budaya.
sumber : bpnb sumbar
kontributor : ch.ariani, sumarno
(bpw)
