Dinamika Industri Batik Pekajangan 1930-1970

0
818

Dinamika Industri Batik Pekajangan 1930-1970

Oleh: Dwi Ratna Nurhajarini

Pada awal abad XX masyarakat Pekajangan sudah mengenal kegiatan pembatikan, yang dikerjakan untuk mengisi waktu luang setelah kegiatan di sektor pertanian dan pertenunan. Kegiatan pembatikan mulai berkembang ke arah industri manufaktur sejalan dengan masuknya bahan-bahan baku batik dari luar negeri. Dengan adanya bahan dari luar, kegiatan pembatikan yang semula bahan-bahannya dihasilkan sendiri, mulai berubah dengan masuknya pedagang Eropa, Cina, Arab dan Jepang.

Pemerintah kolonial Belanda dengan kekuatan ekonomi dan politiknya, memberikan kemudahan kepada para pedagang Cina dalam distribusi bahan baku. Perdagangan batik yang semula hanya melibatkan para pedagang pribumi, mulai masuk dalam perdagangan internasional. Hubungan perdagangan yang diskriminatif antara pedagang Eropa pedagang perantara dengan pedagang pribumi menimbulkan benturan-benturan kepentingan antara kelompok yang terlibat dalam kegiatan perdagangan batik.

Pembatikan di Pekajangan yang erat kaitannya dengan pertumbuhan Muhammadiyah, pernah mencapai masa kejayaan sehingga taraf hidup masyarakat ikut terangkat. Kemakmuran karena industri batik tersebut tidak hanya dirasakan masyarakat Pekajangan saja namun termasuk juga para pekerja yang berasal dari daerah sekitarnya. Keberadaan kegiatan pembatikan yang dimulai pada awal abad XX, sampai sekitar tahun 1970-an, mempunyai dinamika yang unik. Oleh karena itu penelitian ini mencoba menggambarkan dinamika yang ada di industri batik Pekajangan.

Selengkapnya: Patra-Widya, Vol. 3 No. 3, September 2002.