Begalan, Tutur Sepuh Yang Nyaris Terlupakan

0
1546

BEGALAN

Tutur Sepuh yang Nyaris Terlupakan

 Oleh: Yusmanto, S.Sen, M.Sn.

 

Pembicaraan tentang tradisi begalan di Banyumas sebenarnya sudah sangat sering dilakukan dalam berbagai forum diskusi. Rata-rata pembahasan berkisar tentang perwujudannya sebagai ritual tradisional berupa drama dengan properti alat dapur yang disajikan pada upacara pernikahan di wilayah kultur Banyumas. Oleh karena itu agar pembicaraan kali ini tidak nguyahi segara, saya tidak perlu lagi membahas perihal teknik sajiannya.

Makna Begalan

Dalam kehidupan masyarakat Banyumas tradisional dikenal makna-makna simbolik dalam setiap tindakan yang memiliki kandungan makna lebih dalam daripada kata-kata verbal. Seperti halnya pada ritual begalan, pemaknaan bukan saja terletak pada perwujudan yang dapat dilihat dan didengar. Untuk memahami lebih jauh persoalan begalan maka kita harus mengetahui tujuan dilaksanakannya ritual itu. Begalan selain sebagai media pitutur bagi mempelai berdua juga sebagai wujud ekspektasi tentang kontinuitas kehidupan masa depan yang selaras alam.

Para pendahulu kita betapa sudah menyadari betapa pentingnya menjaga kontinuitas kehidupan dunia yang lestari. Pemahaman tentang hidup bukan saja sekedar apa yang dapat dijamah melalui ganthaning lair. Mereka memiliki kesadaran tentang hal-hal transenden sebagai persoalan yang tan kasat mata. Melalui sense semacam ini mereka selain membekali diri pemahaman tentang ‘hidup’ itu sendiri, juga memelihara hubungan baik dengan sesamining titah, dengan alam semesta, dengan Tuhan Sang Pencipta Alam.

Selengkapnya download file pdf  berikut ini: Begalan