BPNB SUMBAR – Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat secara resmi memulai kegiatan Workshop Pelestarian Musik Tradisional Minangkabau. Kegiatan ini dibuka oleh Kepala Sub Bagian Tata Usaha Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat Titit Lestari, S.Si, MP pada Kamis (04/08) di Aula BPNB Sumbar ditandai dengan pemukulan Gandang Tasa.
Workshop Pelestarian Musik Tradisional Minangkabau ini merupakan kegiatan kedua setelah tahun lalu kegiatan yang sama sukses dilaksanakan.
Workshop ini adalah wadah yang ditawarkan oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya kepada para generasi muda untuk belajar mengenal dan menggunakan alat musik tradisional Tradisional. Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini banyak diantara generasi muda yang sudah melupakan kesenian tradisional. Hal ini akibat penetrasi budaya luar yang semakin kencang. Tanpa dibentengi dengan pemahaman identitas yang kuat, lama kelamaan hal itu akan mengakibatkan abrasi budaya sehingga generasi masa depan bisa-bisa kehilangan jati dirinya.
Workshop Pelestarian musik tradisional Minangkabau menjadi satu tawaran untuk meminimalisasi kondisi tersebut, tentu dengan terlibat aktif dalam melestarikan musik tradisional dan memahami serta menginternalisasikan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sehingga di masa depan para generasi muda tidak hanya mengenal Musik tradisionalnya tapi juga berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Hal ini sesuai dengan harapan Ibu Titit Lestari, S.Si, MP yang menyatakan “kegiatan ini jangan hanya dimanfaatkan untuk menambah pengetahuan atau keahlian saja, tapi juga menunjukkan perilaku sesuai dengan nilai yang ada dalam berkesenian tersebut”
Seiring dengan tujuan kegiatan untuk mengenalkan musik tradisional sejak dini, para peserta dalam kegiatan ini terdiri dari anak SMP dan SMA dari berbagai sekolah yang ada di Kota Padang. Para peserta tersebut diseleksi berdasarkan minat dan ketertarikan.
Para peserta juga akan dikelompokkan menurut minat nya. Dalam hal ini ada beberapa alat musik tradisional yang akan diajarkan oleh seniman handal Hendri Yusuf seperti Gandang Tasa, Gandang Tambur, Talempong dan Serunai. Para peserta juga akan berlatih sebanyak delapan kali pertemuan setiap Hari Selasa dan Jumat. Selanjutnya setelah kegiatan latihan selesai para peserta akan menampilkan kemampuannya.
Hariadi, SS sebagai ketua pelaksana mengharapkan bahwa nantinya para peserta tidak lagi malu akan music tradisionalnya, tapi menjadikan music tradisional itu sebagai keahlian yang unik dan jarang dimiliki orang lain. Beliau juga berharap generasi muda akan semakin mencintai kesenian tradisionalnya khususnya musik tradisional.