Sijunjung – Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat Drs. Suarman didapuk menjadi narasumber Bimtek Kesejaran dan Kepurbakalaan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung, Provinsi Sumatera Barat pada Rabu, 13 Maret 2018 di Wisma Keluarga, Muaro Sijunjung. Dalam kegiatan tersebut Drs. Suarman didampingi oleh Fungsional Peneliti yakni Undri, SS.M.Si dan Efrianto, SS.
Bimtek Kesejarahan dan Kepurbakalaan merupakan bentuk komitmen Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung untuk pemajuan kebudayaan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Kegiatan yang diikuti oleh 41 orang, berasal dari guru SMA, SMP dan SD, pemerhati sejarah, dan pemerhati adat dan budaya. Tujuan pelaksanaan kegiatan ini dimaksudkan untuk menyamakan persepsi dan meningkatkan kompetensi masyarakat terutama generasi muda, diharapkan dapat menjadi tenaga sejarah dan kepurbakalaan yang akan dapat menggali, mendokumentasikan potensi sejarah dan kepurbakalaan di Kabupaten Sijunjung demi Pemajuan Kebudayaan.
Kepala BPNB Sumatera Barat memaparkan makalah tentang Pelestarian Kesejarahan dan Kepurbakalaan. Pelestarian kesejarahan penting dilakukan melalui yakni pertama pendataan tempat-tempat dan peninggalan bersejarah, kedua peminatan sejarah melalui pelajar dimotivasi. Hal ini dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran sejarah. Disamping itu juga bisa dilakukan menulis toponomi, pendokumentasian, melawat tempat-tempat bersejarah, menemukali sejarah daerah, menemukali tokoh serta melakukan kajian atau penelitian sejarah. Dalam melakukan kajian atau penelitian ini harus diarahkan kepada persoalan objek kebudayaan yang diamanahkan dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan tersebut.
Objek kebudayaan tersebut yakni (1) Tradisi Lisan, (2). Manuskrip, (3). Adat Istiadat, (4). Ritus, (5).Pengetahuan Tradisional, (6). Teknologi Tradisional, (7). Seni, (8). Bahasa, (9). Permainan Tradisional, dan (10). Olahraga Tradisional. Terakhi,r Drs. Suarman, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat juga menekankan untuk melestarikan nilai-nilai kesejarahan dan kepurbakalaan itu sendiri bagi generasi muda sebagai roh Pemajuan Kebudayan itu sendiri.
Kemudian paparan dari Efrianto, SS, peneliti di Kantor Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat tentang sejarah lokal, yang merupakan sejarah dari suatu kelompok sosial yang berada pada suatu wilayah tertentu. Pada awalnya sejarah lokal tersebut dikaitkan dengan babad, tambo, riwayat, hikayat, dan sebagainya.
Terakhir, paparan oleh Undri, SS.M.Si, Peneliti di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat tentang teknik penulisan kesejarahan dan kepurbakaan. Menurut Undri, sebagai sebuah kegiatan keterampilan menulis diperlukan pengembangan gagasan. Pengembangan gagasan inilah yang dapat menuangkan ide secara utuh dan padu untuk disampaikan secara tertulis. Gagasan yang disampaikan secara tertulis sebaiknya menggunakan bahasa yang baik dan benar agar terjalin hubungan yang baik antara penulis dan pembaca. Ide adalah sesuatu yang melintas dalam pikiran kita yang sifatnya masih sangat umum. Kemudian kegiatan menulis dapat memperluas wawasan penulisan secara teoritis mengenai fakta-fakta yang berhubungan; penulis dapat terlatih dalam mengorganisasikan gagasan secara sistematis serta mengungkapkannya secara tertulis. Geliat dari menulis ini bisa melalui media massa, jurnal dan sebagainya.
Disela kegiatan tersebut, juga telah dibentuk Komisariat Masyarakat Sejarawan Indonesia (MSI) Kabupaten Sijunjung, yang merupakan profesi yang menghimpun para sejarawan, pemerhati sejarah dan sebagainya. Ide pembentukan MSI Komisariat Sijunjung atas ide BPNB Sumatera Barat. Pembentukan ini dikoordinir langsung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sijunjung dan BPNB Sumatera Barat dan Sekretaris MSI Sumatera Barat yakni Undri, SS.M.Si.
Harapan, dengan kegiatan ini seluruh peserta dapat memahami tetang sejarah dan kepurbakalaan itu sendiri, dapat menulis dan mensosialisasikan daerahnya kepada masyarakat umum. Hingga akhirnya potensi sejarah dan kepurbakalaan di Kabupaten Sijunjung bisa tergali dan terdokumentasikan kedepannya.
Kontributor: Undri