Suarman: Kajian dan Inventarisasi Harus Memberi Masukan Terhadap Pelestarian Budaya

0
856

Padang – Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat menekankan pentingnya kegiatan penelitian dan inventarisasi mampu memberi manfaat langsung kepada wilayah yang dikaji. Kajian dan inventarisasi harus memberi masukan atau rekomendasi kepada pemerintah daerah di wilayah kerja khususnya terkait pelestarian nilai budaya. Hal ini untuk memastikan BPNB Sumatera Barat sebagai Unit Pelaksana Tugas Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berkontribusi aktif dalam tugas dan fungsi pelestarian budaya.

Hal itu disampaikan Suarman dalam rapat pada Jumat, 24 Februari 2017 di ruang rapat BPNB Sumatera Barat. Menurut Suarman pembangunan kebudayaan sekarang harus mengedepankan pembangunan karakter. Pembangunan karakter menjadi semakin penting di tengah kondisi bangsa terkini dan gelombang massif globalisasi. Untuk menghadapi kondisi tersebut, tanpa adanya pegangan dan modal karakter serta hilangnya identitas maka kedepannya generasi muda kita sulit maju, tidak berkemampuan menghadapi tantangan zaman dan berada pada kondisi yang memprihatinkan. Hal ini terjadi karena tidak memiliki ketahanan budaya sebagaimana diharapkan.

Suarman menambahkan bahwa pekerjaan paling mendasar dalam pembangunan karakter adalah bagaimana menggali nilai-nilai budaya yang ada di wilayah kerja terlebih dahulu. Hasil-hasil penggalian nilai budaya tersebut nantinya akan diklasifikasikan untuk memastikan nilai budaya yang positif untuk dikembangkan menjadi bahan ajar dalam pembangunan karakter. Nilai-nilai budaya tersebut akan dikembangkan dan dilestarikan selanjutnya diajarkan untuk generasi muda untuk dipahami. Proses internalisasi harus dijalankan massif sehingga masyarakat mempunyai pola pikir yang berkarakter.

Kajian dan inventarisasi merupakan bagian dari penggalian nilai-nilai budaya tersebut. Melalui kajian dan inventarisasi nantinya diharapkan ada rekomendasi pada pemerintah setempat sebagai referensi awal atau pendukung dalam rencana pengambilan atau pembuatan regulasi. Rekomendasi tersebut diharapkan sedikit banyaknya mampu menjadi modal awal dalam pembangunan kebudayaan khususnya pembangunan karakter.

Rapat kali ini seyogyanya membahas tentang standar teknis pelaksanaan kegiatan 2017 yang akan segera berjalan. Berbagai kegiatan yang telah diprogramkan seperti Kajian, Inventarisasi, Revitalisasi dan dasilitasi diharapkan terlaksana dengan baik dan tepat sasaran. Untuk itu perlu koordinasi dengan pemerintah daerah dan pelibatan dalam berbagai even kegiatan. Selain itu berbagai kegiatan akan dicoba dikomunisasikan dan membangun sinergi dan silaturahmi di masa yang akan datang.