Pahnukih Kadi, Olahraga Tradisional Enggano

0
1511

Pahnukih Kadi
Pahnukih Kadi
Masyarakat Enggano mempunyai beberapa olahraga tradisional yang begitu populer di masa lalu. Salah satu jenis olahraga tradisional tersebut adalah ‘Pahnukih Kadi’. Pahnukih kadi merupakan olahraga tradisional berupa tarik-menarik antar dua regu. Masing-masing regu berhadapan dan menarik satu alat (rotan) yang sama dan masing-masing regu mendapat bagian rotan dengan ukuran yang sama.

Sekilas, olahraga ini hampir sama dengan tarik tambang yang sering kita saksikan. Namun setelah diikuti olahraga ini mempunyai perbedaan yang cukup mendasar dengan tarik tambang yang kita kenal. Salah satu perbedaan mendasar adalah bahwa media atau alat yang digunakan dalam olahraga ini adalah rotan bukan tali tambang. Hal ini sangat masuk akal karena begitu mudahnya masyarakat tersebut memperoleh rotan dari hutan di sekitar tersebut. Sementara tali tambang susah ditemukan. Rotan sebesar ibu jari mereka ambil lalu dibersihkan. Ukuran rotan yang biasa mereka pakai adalah berkisar 10 m – 20 m. Masyarakat Enggano biasanya memainkannya di lapangan terbuka. Bisa di tanah lapang, bisa juga di tepi pantai.

Selanjutnya aturan dalam olahraga pahnukih kadi berbeda dengan permainan tarik tambang. Jika dalam permainan tarik tambang, regu pemenang ditentukan dengan salah satu tim bisa melewati batas wilayah yang ditentukan. Dalam permainan pahnukih kadi, pemenang ditentukan jika rotan yang mereka tarik putus. Setelah rotan putus, lalu masing-masing regu akan mengukur seberapa panjang rotan yang mereka dapatkan. Jika salah satu regu memperoleh lebih panjang dari yang lain, maka regu tersebut ditetapkan sebagai pemenang. Sementara jika tepat putus di tengah, maka dipastikan tidak ada pemenangnya.

Konon olahraga ini digunakan sebagai petunjuk akan hasil panen yang akan mereka peroleh. Jika rotan putus lebih panjang di sebelah kanan maka mereka memprediksi kalau panen akan bagus demikian sebaliknya.

Pada masa kini, olahraga Pahnukih Kadi sudah mulai jarang dimainkan. Perubahan teknologi yang cepat membuat masyarakat Enggano dengan cepat beralih kepada hal-hal yang bersifat modern dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan tradisional khususnya permainan. Permainan ini hanya dimainkan pada acara memperingati HUT kemerdekaan RI maupun pada pergantian tahun.

-Marbun-