Sijunjung (BPNB Padang) – Setelah enam hari berturut-turut Festival Matrilineal (25-30) berlangsung, maka pada hari ke tujuh, Sabtu (31/10) secara resmi ditutup. Penutupan ini dilaksanakan oleh Pemda Sijunjung melalui perwakilan Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga. Dalam kata sambutannya, beliau menyatakan sangat mengapresiasi kegiatan yang dipelopori oleh BPNB Padang dan mengharapkan ke depan bisa berlangsung kembali.
Festival Matrilineal 2015 telah menampilkan kesenian dari beberapa provinsi yang menganut system matrilineal. Tim kesenian yang tampil tersebut antara lain: Tim kesenian Lae Gentuyung dari Singkil provinsi Aceh, Classic Gong dari Kampar Riau, Muara Enim, Muko-muko, Saandiko dan tim kesenian tuan rumah. Selain itu, ada tim kesenian dari negeri tetangga Malaysia, ASWARA yang menjadi satu-satunya tim luar negeri yang tampil dalam Festival Matrilineal.
Undri atas nama Kepala BPNB Padang menyampaikan bahwa kebudayaan kita tidak akan lestari atau bertahan ketika kita sendiri tidak berupaya untuk menjaganya. Tanggung jawab pelestarian budaya ada di tangan kita bukan pada orang lain. Beliau juga menyatakan bahwa pelaksanaan Festival Matrilineal 2015 yang beragendakan beberapa acara seperti pertunjukan kesenian, seminar sejarah dan budaya, pameran dan lomba baju kurung basiba merupakan salah satu upaya untuk melestarikan budaya.
Beliau juga memastikan bahwa kegiatan serupa tidak berakhir sampai disini tapi akan senantiasa dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang. Hal ini juga turut menjaga silaturahmi antara masyarakat dan pemerintah. Beliau juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemda Sijunjung melalui Disbudpora yang bekerja keras untuk keberlangsungan acara, Bundo kanduang, Niniak Mamak, LKAAM serta kepada masyarakat setempat yang dari awal acara hingga penutupan selalu meluangkan waktu untuk meramaikan setiap acara berlangsung. Diharapkan kegiatan-kegiatan serupa bisa mendorong Perkampungan Adat Nagari Sijunjung lebih cepat dijadikan sebagai Warisan Budaya Dunia yang hingga saat ini telah masuk dalan Tentative List di UNESCO.
Acara penutupan ini dimeriahkan penampilan tim kesenian tuan rumah berupa penampilan Randai, Silek dan tari piring.
-Mbn-