Padang – Sembilan siswa-siswi Sekolah Menengah Analisis Kimia Padang (SMAKPA) melakukan kunjungan ke Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat. Kunjungan dilakukan pada Rabu, 5 April 2017. Kunjungan tersebut bermaksud untuk menggali informasi dan sejarah perjuangan Kota Padang melalui latar belakang Tugu Padang Area. Hal ini untuk melengkapi tugas pelajaran sejarah membuat rekaman tentang peristiwa sejarah di Kota Padang.
Rombongan tersebut difasilitasi oleh Ibu Zusnelli Zubir dan Undri yang memaparkan secara runtut peristiwa-peristiwa sejarah yang terjadi di Kota Padang, baik sejak masa penjajahan hingga masa revolusi.Pelajar yang masih berada di Kelas X ini begitu antusias untuk menggali informasi terkait Kota Padang. Beberapa dari mereka ada yang serius menyimak, mencatat dan ada juga yang khusus mereka dan memvideokan penjelasan.
Zusnelli Zubir, peneliti yang memang konsentrasi pada sejarah menjelaskan secara gamblang perjuangan-perjuangan pada masa lalu. Dengan strategi gerilya dan alat yang sederhana menggunakan bambu runcing. Satu-satunya modal bangsa ketika itu hanyalah semangat yang menyala-nyala dan tidak pernah padam untuk mempertahankan tanah air. Menurut beliau, hal itu jugalah yang mendorong bentuk tugu Padang Area berupa lidah api. Lidah api disimbolkan sebagai semangat yang menyala-nyala.
Beliau menambahkan bahwa melihat tugu tidak bisa dilepaskan dari satu peristiwa sejarah. Satu peristiwa juga tidak bisa dilihat dengan sepotong-sepotong, harus dilihat utuh. Bahwa antara peristiwa yang satu dengan yang lain saling berhubungan. Demikianlah yang terjadi di Kota Padang sehingga melahirkan banyak tugu untuk peristiwa yang berbeda.
Pada kesempatan itu Undri menyampaikan bahwa data-data sejarah yang akan digunakan untuk keperluan penyelesaian tugas sebaiknya diperoleh dari sumber-sumber yang valid. Baik melalui buku, arsip maupun para pelaku sejarah. Undri juga menawarkan para pelajar tersebut untuk membaca berbagai referensi yang ada di perpustakaan BPNB Sumatera Barat.
Bentuk-bentuk perjuangan bergerilya dan mengangkat senjata sesungguhnya pada masa kini tidak lagi relevan. Namun perjuangan pantang menyerah, semangat berkobar dan nilai kegotong-royongan tidak akan pernah kadaluarsa. Dalam masa pembangunan dan era persaingan bebas sekarang, nilai-nilai tersebut menjadi sangat vital dalam memenangkan persaingan.
Kemajuan bangsa ke depan sudah berada di tangan para generasi muda sekarang. Untuk membentuk generasi tersebut menjadi generasi yang berkarakter harus dibentuk sejak dini. Dan nilai-nilai kepahlawanan yang ditunjukkan para pejuang terdahulu menjadi modal yang cukup bernilai tinggi jika diejawantahkan ke dalam diri generasi muda.
BPNB Sumatera Barat sebagai Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang mempunyai tugas pelestarian nilai budaya mempunyai tanggung jawab memastikan ketersediaan pengetahuan akan nilai sejarah dan budaya tersebut. BPNB Sumatera Barat ke depan harus bisa memfasilitasi kehausan masyarakat akan ilmu sejarah dan budaya. BPNB Sumatera Barat harus bisa menjadi lumbung ilmu sejarah dan budaya.