Pidato Mendikbud pada Peringatan Hari Pendidikan Nasional

0
1168

Pidato Mendikbud – Hardiknas 2016
PIDATO MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN RI
Pada Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei 2016
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera untuk kita semua,
Hari ini kita kembali merayakan Hari Pendidikan Nasional. Mari kita panjatkan puji
dan puja ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang,
atas ijin, rahmat dan karunia-Nya kita dapat kembali berkumpul merayakan semangat,
capaian dan cita-cita pendidikan dan kebudayaan bangsa.
Kepada para pegiat pendidikan di seluruh penjuru Nusantara, ijinkan saya
menyampaikan apresiasi atas peran aktifnya dalam mencerdaskan saudara sebangsa.
Kepada Ibu dan Bapak pendidik di seluruh jenjang, yang tak lelah menyalurkan
inspirasi, membuka jalan pencerahan, dan membangkitkan asa setiap insan yang
dididiknya agar menjadi manusia yang berkarakter, berpengetahuan dan memberikan
faedah bagi sekitarnya, ijinkan saya atas nama pemerintah menghaturkan rasa hormat
mendalam.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang mulia,
Hari Pendidikan Nasional kita rayakan sebagai hari kesadaran tentang pentingnya
kualitas manusia. Presiden Jokowi menggariskan bahwa Indonesia akan menjadi
bangsa yang disegani dunia dan akan berhasil dalam berbagai kompetisi era global jika
tinggi kualitas manusianya. manusia yang terdidik dan tercerahkan adalah kunci
kemajuan bangsa. Segala capaian yang kita raih sebagai individu maupun sebagai
bangsa kolektif tak lepas dari persinggungan dengan pendidikan. Mutu dan jenjang
pendidikan berdampak besar pada ruang kesempatan untuk maju dan sejahtera. Maka
memastikan setiap manusia Indonesia mendapatkan akses pendidikan yang bermutu
sepanjang hidupnya sama dengan memastikan kejayaan dan keberlangsungan bangsa.
Dunia saat ini adalah dunia yang sangat berbeda dengan dunia beberapa dekade lalu.
Perubahan terjadi begitu cepat dalam skala eksponensial yang tidak pernah ditemui
dalam sejarah umat manusia sebelumnya. Revolusi teknologi menjadi pendorong
lompatan perubahan yang akan berpengaruh pada cara kita hidup, cara kita bekerja,
2
dan tentu saja, cara kita belajar. Meramalkan masa depan menjadi semakin sulit karena
ketidakpastian perubahan yang ada. Namun yang harus kita pastikan kepada anak-anak
kita adalah bahwa kita memberikan dukungan sepenuhnya kepada mereka untuk
menyiapkan diri meraih kesempatan yang terpampang di hadapannya.
Salah satu dukungan yang perlu kita berikan pada anak-anak Indonesia adalah
memastikan bahwa apa yang mereka pelajari saat ini adalah apa yang memang mereka
butuhkan untuk menjawab tantangan jamannya. Keterampilan utuh yang dibutuhkan
oleh anak-anak Indonesia di abad 21 ini mencakup tiga komponen yaitu kualitas
karakter, kemampuan literasi, dan kompetensi.
Karakter terdiri dari dua bagian. Pertama, karakter moral, sesuatu yang sering kita
bicarakan. Karaker moral itu antara lain adalah nilai Pancasila, keimanan, ketakwaan,
intergitas, kejujuran, keadilan, empati, rasa welas asih, sopan santun. Yang kedua dan
tak kalah pentingnya adalah karakter kinerja. Di antara karakter kinerja adalah kerja
keras, ulet, tangguh, rasa ingin tahu, inisiatif, gigih, kemampuan beradaptasi, dan
kepemimpinan. Kita ingin anak-anak Indonesia menumbuhkan kedua bagian karakter
ini secara seimbang. Kita tak ingin anak-anak Indonesia menjadi anak yang jujur tapi
malas, atau rajin tapi culas. Keseimbangan karakter baik ini akan menjadi pemandunya
dalam menghadapi lingkungan perubahan yang begitu cepat.
Literasi dasar menjadi komponen kemampuan abad 21 yang perlu kita perhatikan
berikutnya. Literasi dasar memungkinkan anak-anak meraih ilmu dan kemampuan
yang lebih tinggi serta menerapkannya kepada kehidupan hariannya. Bila selama ini
kita berfokus pada literasi baca-tulis dan berhitung yang masih harus kita perkuat,
maka kini kita perlu pula memperhatikan literasi sains, literasi teknologi, literasi
finansial dan literasi budaya.
Terakhir dan tak kalah pentingnya adalah komponen kompetensi. Abad 21 menuntut
anak-anak Indonesia mampu menghadapi masalah-masalah yang kompleks dan tidak
terstruktur. Maka mereka membutuhkan kompetensi kemampuan kreativitas,
kemampuan berpikir kritis dan memecahkan masalah, kemampuan komunikasi serta
kemampuan kolaborasi.
Ibu, Bapak, dan Hadirin yang mulia,
Setiap anak lahir sebagai pembelajar, tumbuh sebagai pembelajar. Kita semua
menyaksikan sendiri betapa anak-anak terlahir dengan rasa ingin tahu yang besar dan
keberanian untuk mencoba. Proses belajarnya didapatkan melalui permainan dan
petualangan. Lalu saat ia mulai melangkah masuk ke sekolah, ia mulai berhadapan
dengan struktur dan berbagai peraturan sebagai bagian dari sebuah model masyarakat
mini. Struktur dan berbagai peraturan yang ia hadapi ini dapat mengarahkan mereka
terus menjadi pembelajar, atau justru sebaliknya, meredupkan hasrat belajarnya.
3
Adalah tugas kita semua untuk memastikan binar keingintahuan di mata setiap anak
Indonesia, serta api semangat berkarya di dalam dirinya tidak akan padam. Adalah
tugas kita memberikan ruang bagi anak-anak Indonesia untuk berkontribusi,
memajukan dirinya, memajukan masyarakatnya, memajukan kebudayaan bangsanya.
Rasa percaya dari orang dewasa kepada anak-anak untuk berkarya dan ikut membawa
kebudayaan kita terus bergerak melangkah maju adalah kunci kemajuan negara.
Ibu, Bapak dan Hadirin yang berbahagia,
Hari Pendidikan Nasional ini kita rayakan karena kita termasuk di antara yang sudah
merasakan dampaknya. Maka pada bulan Mei ini, di mana Hari Pendidikan Nasional
terletak, ayo kita ikut bergerak, ikut terlibat dalam memperluas dampak pendidikan
terhadap saudara-saudara sebangsa yang belum sepenuhnya merasakan kesempatan
itu. Karena itulah pada tahun ini kita memilih tema “Nyalakan Pelita, Terangkan Citacita”
sebagai tema keriaan Hari Pendidikan Nasional. Kita ingin pendidikan benarbenar
berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia yang akan membuatnya bisa
melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter, dan memberikan
kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.
Mari kita perluas keriaan pendidikan dan kebudayaan selama sebulan ke depan. Kita
bayar balik apa yang telah kita dapatkan dari pendidikan, kita gelorakan semangat
bergerak untuk pendidikan, dan kita teruskan ikhtiar bersama ini.
Kepada semua yang telah merasakan manfaat pendidikan dan di bulan pendidikan ini,
sapalah para pendidik kita dulu. Tanyakan kabarnya, ucapkan terima kasih dan
tunjukkan apreasiasi pada mereka, para pendidik dan pejuang pendidikan. Lalu mari
sama-sama kita tetapkan bahwa ikhtiar memajukan pendidikan akan kita lanjutkan dan
kembangkan.
Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Melapangkan dan Maha Meninggikan, selalu
meridhai ikhtiar kita untuk mencerdaskan kehidupan bangsa kita tercinta.
Selamat Hari Pendidikan Nasional,
Selamat merayakan dan memeriahkan bulan pendidikan dan kebudayaan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Jakarta, 2 Mei 2016
Anies Baswedan, Ph.D.