Bedah Skenario Perekaman Film Dokumenter BPNB

0
1275

bedahPadang (BPNB Sumbar) – Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat melaksanakan Bedah Skenario untuk Tiga Kegiatan perekaman yang akan berlangsung selama tahun 2016. Kegiatan bedah skenario ini dilaksanakan di Ruang Sidang Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat. Dibuka secara langsung oleh kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Sumatera Barat Jumhari, SS.

Bedah skenario ini merupakan satu kegiatan yang selain membuat perekaman yang lebih matang dan sempurna, ini juga diharapkan menjadi satu transfer ilmu antara nara sumber dengan tim yang melakukan perekaman pada tahun 2016. Bapak Jumhari, SS dalam membuka acara ini mengharapkan bahwa kegiatan ini bisa Memberi cakrawala dan pengetahuan baru dalam proses pembuatan film yang baik.

Ibu Titit Lestari menekankan bahwa film yang dibuat oleh Balai Pelestarian Nilai Sumatera Barat harus harus berbeda dengan film-film yang diproduksi di tempat lain seperti Balai Cagar Budaya, Pariwisata maupun lembaga lain. Perekaman di Balai Pelestarian Nilai Budaya harus disesuaikan dengan Tugas dan Fungsi kantor,t entu saja lebih menonjolkan sisi-sisi budaya di dalamnya.

Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 wib ini membedah sembilan skenario perekaman Aktivitas Budaya, Perekaman Bangunan Bersejarah dan Perekaman film Dokumenter. Ke sembilan kegiatan tersebut antara lain: 1) Kehidupan Nelayan Penghasil Ikan Kering di Kabupaten Muko-Muko oleh Mutiara Al husna, 2) Ziarah Qubro di Palembang oleh Firdaus Marbun, 3) Menaiki Rumah Gadang di Kabupaten Sumatera Selatan oleh Yondri. Ketiga perkeman ini merupakan kegiatan perekaman untuk Aktifitas Budaya.

Sementera kegiatan untuk Bangunan Bersejarah antara lain: 1) Bangunan Bersejarah di Kabupaten Pesisir Selatan oleh Sefiani Rozalina, 2) Bangunan Bersejarah di Kota Lubuk Linggau oleh Rahma Dona dan 3) Bangunan Bersejarah di Kabupaten Lebong oleh Ferawati. Untuk kegiatan film dokumenter antara lain: 1) Potret Orang Bali di Desa Rama Agung, Provinsi Bengkulu oleh Noveri, 2) Harmoni Bali di Bayung Lencir, Provinsi Sumatera Selatan, 3) Potret Petani Gambir di Kapuah IX, Kabupaten Limapuluh Kota, Sumatera Barat oleh Budi Eka Putra.
Bedah Skenario yang dimoderatori oleh Bahren, SS, MA dan Donny, SS, MA ini di bedah oleh tiga nara sumber yang memang sudah malang melintang dalam dunia perfilman dan skenario. Ketiga narasumber tersebut antara lain Dr. Pramono, S. Metron, SS, dan Adri Yandi, M. Sn.

Bedah skenario tahun 2016 memberikan banyak pemahaman bagi tim yang terlibat didalamnya baik secara konsep maupun dalam hal pelaksanaan teknis. Para pembedah menyampaikan perlu menonjolkan nilai-nilai budaya sesuai tugas dan fungsi Balai Pelestarian Nilai Budaya dan memastikan tujuan dari aktivitas perekaman yang akan dilakukan.

-Mbn-