Kue tart adalah salah satu kuliner tradisional masyarakat Bengkulu yang saat ini berkembang menjadi sajian bukan hanya untuk upacara adat, tapi juga untuk komersil seperti sebagai oleh-oleh.
Provinsi Bengkulu termasuk salah satu daerah yang memiliki beragam kuliner tradisional. Beberapa diantara kuliner tradisional mereka yakni pendap, kue tart, perut punai dll. Kuliner tersebut ada yang dijadikan sebagai makanan adat, ada juga yang digunakan sebagai camilan.
Seiring perkembangan zaman, ragam kuliner tersebut tidak lagi terbatas pada upacara adat. Bahkan, beberapa makanan yang dulunya dimanfaatkan sebagai makanan adat, kini telah dimanfaatkan secara komersil. Hal ini tampak dari begitu banyaknya makanan tradisional yang diperjualbelikan di toko-toko sebagai oleh-oleh. Perubahan ini secara nyata cukup membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
Baca juga: Seminar Proposal Kajian Pelestarian Nilai Budaya
Pada masa lalu, kue tart disajikan pada acara-acara adat seperti perkawinan, lebaran dan juga keramaian lainnya. Hingga kini, kue tart tidak hanya disajikan pada acara-acara adat, tapi telah dimanfaatkan sebagai makanan komersil yang diperjual-belikan sebagai oleh-oleh.
Kue tart dibuat dari bahan dasar tepung terigu, yang oleh masyarakat setempat disebut dengan gendum. Selain tepung, bahan lain yang digunakan sebagai bahan pembuat kue tart adalah kelapa, mentega, gula pasir dan telur. Menurut Sharifa (74), seorang pengrajin kue tart di Kota Bengkulu, tepung terigu dijadikan adonan, santan dan gula dijadikan selai. Adonan dimasukkan ke dalam Loyang dan di atasnya ditaruh selai, lalu dipanggang dalam oven sederhana.
Proses memasak kue tart dilakukan dengan memanggang. Tempat memanggang dibuat dari bahan sederhana. Warga memanfaatkan kaleng bekas yang dibelah dua dengan perbandingan ¾ : ¼. Ukuran ¾ kaleng tersebut dijadikan sebagai wadah pembakaran kue tart, sementara ukuran ¼ kaleng djadikan sebagai penutup wadah dari atas sekaligus sebagai tempat api. Hal ini untuk memastikan kue tartnya masak dengan merata. Kaleng tersebut diletakkan di atas tungku dengan api menyala. Umumnya bahan bakar yang mereka gunakan adalah sabut kelapa.
Kue tart memiliki dua jenis ukuran yakni bay tart, yaitu tart berukuran besar dengan ukuran 15cm x 10 cmx 3 cm dan anak tart, yaitu kue tart yang berukuran kecil sebesar genggaman tangan. Selain ukuran, kue tart juga dibedakan dalam beberapa jenis rasa yakni rasa kelapa, rasa nanas, dan rasa strawberry. (FM)