Padang – Setelah berjalan dua hari akhirnya seminar proposal kajian pelestarian nilai budaya di Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Sumatera Barat selesai. Acara ditutup secara resmi oleh Kepala BPNB Sumatera Barat Bapak Drs. Suarman. Selama dua hari para peneliti mempresentasikan 14 proposal penelitian. Ke-14 penelitian mencakup tiga wilayah kerja BPNB Sumatera Barat yaitu Sumatera Barat, Bengkulu dan Sumatera Selatan.
Seminar ini juga melibatkan tiga nara sumber utama yaitu Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Andalas Bapak Dr. Alfian Miko, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Ibu Dr. Silvia Rosa, M.Hum, dan Ketua Jurusan Sejarah Universitas Negeri Padang Ibu Dr. Erniwati, M.Hum.
Dalam kesempatan itu Drs. Suarman menyampaikan terima kasih kepada narasumber serta seluruh peserta yang bersedia berbagai ilmu dan menyampaikan kritik serta saran terhadap proposal penelitian para peneliti. Beliau juga menekankan beberapa hal untuk perbaikan proposal sehingga target yang akan dicapai dalam penelitian nanti bisa sesuai harapan. Beberapa saran daru beliau diantaranya bahwa sejarah dan budaya tidak boleh dipisahkan karena keduanya berkelindan. Untuk itu peneliti harus mampu memadukan dua ilmu tersebut dalam penelitiannya.
Selain itu beliau juga menyarankan pada judul yang harus menarik sehingga pembaca nantinya penasaran untuk membaca. Judul ini sangat menentukan ilmu yang kita dapatkan melalui penelitian akan bermanfaat ketika masyarakat mau membacanya. Beliau juga menekankan penggunaan bahasa istilah lokal harus melihat sisi fonologi serta penerjemahan cerita rakyat ke bahasa Indonesia sehingga bisa menjadi konsumsi masyarakat luas.
Secara garis besar seminar penelitian yang berlangsung selama dua hari ini mencakup Budaya dan Sejarah. Ke-14 proposal penelitian yang ada mencakup obyek sebagai berikut:
- Kepercayaan terhadap pengobatan tradisional di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
- Tatakrama pelajar berlalu lintas di Provinsi Sumatera Barat
- Tradisi Mailau di Solok, Sumatera Barat
- Barong Landong di Kota Bengkulu, Bengkulu
- Tatakrama Masyarakat Pesisir di Pesisir Selatan, Sumatera Barat
- Surau Suluk Di 50 Kota, Sumatera Barat
- Jokong di Muko-Muko, Bengkulu
- Tradisi Lisan Mengantar Marapulai di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
- Cerita Rakyat di Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan
- Diaspora masyarakat Minangkabau di Kota Prabumulih, Sumatera Selatan
- Bagan Tanlai di Nagari Mandeh, Sumatera Barat
- Kehidupan Sosial Ekonomi Nelayan di Bengkulu, Bengkulu
- Repung di Kaur, Bengkulu
- Sistem Pengobatan Tradisional di Kaur, Bengkulu
Dari keseluruhan penelitian ini, terdapat lima penelitian di Provinsi Sumatera Barat, empat penelitian di Provinsi Sumatera Selatan dan Lima penelitian di Provinsi Bengkulu.