Kegiatan ini diikuti oleh 27 provinsi dan 1 kota yaitu kota Palangkaraya sebagai peserta partisipan. Pesta Budaya Papua diikuti oleh 8 Kota/Kabupaten. Waktu pelaksanaan kegiatan 4 hari mulai dari tanggal 10 s.d 13 September 2014. Seni pertunjukan dan pameran besar seri rupa dilaksanakan di taman budaya dan museum negeri Provinsi Papua, seminar seni pertunjukan di gedung maranata susteran yang diikuti oleh 2 orang dari kontingen daerah dan para seniman. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Balai Museum serta Taman Budaya dan Galeri Nasional Indonesia
Temu Karya Taman Budaya, Pameran Besar Seni Rupa Se-Indonesia, Serta Pesta Budaya Papua XII, Tahun 2014 di buka secara resmi oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekda Papua, Drs. Elia I. Loupatty, MM mewakili Gubernur Papua, selasa 10 September 2014. Kegiatan ini bertemakan “Seni Budaya Untuk Perdamaian dan Persaudaraan Dalam Prespektif Berbangsa dan Bernegara” ini menyajikan seni pertunjukan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia serta pameran karya seni anak-anak bangsa. Dalam sambutan Gubernur Provinsi Papua yang dibacakan Elia I. Loupatty mengatakan “Kegiatan ini dianggap sangat strategis sebagaimana sesuai dengan visi Provinsi Papua Papua bangkit mandiri dan sejahtera, untuk itu kami mengajak seluruh seniman yang mengambil bagian dalam kegiatan ini agar dapat bangkit dan mandiri untuk menciptakan karya-karya yang berkualitas yang dapat memberikan kesejahteraan bangsa Indonesia”. Mengingat bahwa bangsa Indonesia memiliki potensi seni dan budaya yang beraneka ragam dan penuh karakteristik yang berbeda-beda tetapi bukan untuk dibeda-bedakan dan dapat disatukan dalam kegiatan Temu Karya Taman Budaya, Pameran Besar Seni Rupa Se-Indonesia, Serta Pesta Budaya Papua XII, melalui seni kita dapat mempersatukan bangsa dalam bingkai NKRI. Kegiatan yang dilakukan pada saat ini sangat memberikan kontribusi besar bagi pelaku-pelaku seni untuk memunculkan karya-karya yang unggul serta kreatifitas berkesenian yang memberikan semangat serta motifasi untuk bersama-sama mewujutkan visi dan misi pemerintah daerah masing-masing. Harapan dari pemerintah Provinsi Papua agar kegiatan ini dapat menghasilkan kesepakatan-kesepakatan dan karya-karya besar dari seniman dan budayawan yang ada di Indonesia yang dapat dideklarasikan sebagai penghargaan kepada seniman dan budayawan di seluruh Indonesia, tegasnya
Pada kesempatan yang sama Drs. Kustantoro, MM selaku Kepala sub direktorat seni rupa direktorat kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam sambutannya mengatakan bahwa pembangunan kebudayaan adalah menjadi bagian penting yang merupakan tanggung jawab kita semua, untuk itu program pelestarian yang meliputi perhimpunan dan pengembangan dan pemanfaatan harus kita galakan. Direktorat Pembinaan kesenian dan perfilman tentunya mendukung kegiatan ini yang sudah berlangsung kurang lebih 13 tahun yang dilaksanakan dari tahun 2002. Kegiatan yang sudah dilaksanakan ini membuktikan bahwa keanekaragaman budaya Indonesia masih hidup sampai saat ini.
Selanjutnya ia menambahkan “tugas kita semua untuk melindungi, melestarikan serta mengembangkan budaya yang telah diwariskan turun-temurun yang akan kita nikmati bersama dalam bentuk seni pertunjukan dan pameran sebagaimana yang dilaksanakan pada saat ini. Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan memberikan apresiasi kepada para pekerja seni karena dengan cara demikian makan kontribusi seni budaya dibidang pembangunan yang akan terlihat nyata.
Sambutan juga disampaikan oleh Dr. Juju Masunah, M.Hum, Ph.D selaku Direktur Pengembangan Seni Pertunjukan dan Industri Musik Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Mengatakan bahwa Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif selalu mendukung kegiatan-kegiatan kreatif yang digagas oleh berbagai pihak terutama kegiatan yang dilaksanakan sekarang ini oleh Taman budaya Indonesia khususnya Taman Budaya Provinsi Papua. Dalam hal ini untuk mengembangakan seni budaya Indonesia yang lebih maju. Kemenparekraf selama 2 tahun belakang ini mengembangkan ruang-ruang kreatif sebagai pusat unggulan budaya di daerah yang diharapkan dapat memberikan daya tarik bagi daerah-daerah untuk berkreasi dalam mengembangkan seni tradisi dan kontemporer agar dapat dipromosikan secara lebih luar dan dapat dinikmati oleh semua lapisan masyarakat.
Juju Masunah menambahkan, ‘”Tampilnya perubahan-perubahan Kreatif dari daerah merupakan gelombang kreatif yang bisa menjadikan kebanggaan kita dalam rangka pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan seni dan budaya. Diharapkan ruang-ruang kreatif bisa menjadikan destinasi wisata seni dan budaya yang akhirnya menjadi pusat unggulan seni dan budaya, jika dibandingkan dengan negara-negara maju pusat unggulan seni budaya dalam hal ini dimotori oleh Taman Budaya (cultural center), ini menandahkan bahwa masyarakatnya memang maju karena apreasiasi terhadap seni dan budaya. Sebagai masyarakat maju ini merupakan bagian dari gaya hidup (life Style) dengan demikian diharapkan seni budaya Indonesia dapat terus maju sejalan dengan majunya masyarakat Indonesia.
Hal ini perlu adanya sinergi antara berbagai pihak baik antara Pusat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif serta kementerian lainnya untuk mendukung pengembangan ruang-ruang kreatif selain itu juga senergi antara Pusat dan Daerah, antara daerah dan pemangku kepentingan dalam hal ini seniman, budayawan, komunitas seni dan sanggar-sanggar bisa berkontribusi dan menjalin kolaborasi yang baik dengan pemerintah pusat maupun daerah, tuturnya.
Temu karya Taman Budaya, Pameran merupakan wadah pertemuan ruang ekpresi yang memungkinkan terjadi silahturami kesenian antara wilayah budaya yang ada di Nusantara, tentu saja silaturami kreatif berkesenian, pertemuan menimbulkan kepada masyarakat betapa besar peran dan tanggung jawab Taman Budaya dalam membina dan mengembangakan kesenian, taman budaya sebagai rumah bagi seniman mempunyai peran strategis dalam membangun masyarakat seni yang unggul. Melalui kegiatan ini kita jadikan titik pertemuan antara sesema seniman yang hendak dimanfaatkan untuk membangun komunikasi kerjasama serta memberikan masukan-masukan yang positif untuk kemajuan budaya yang kita miliki.