TANAMAN ‘POKEM’ DALAM TRADISI LOKAL ETNIS BIAK DI PULAU NUMFOR KABUPATEN BIAK NUMFOR

0
4831

IMG_0006(Veibe R. Assa, S.Pd, Peter M. Apituley, S.Pd, Marthina Mandowen, S.Sos, Andi Rumbiak,S.Sos, M.Si)

Menurut Mampioper dalam kabar Indonesia bahwa kekayaan pangan di Indonesia sebenarnya sangat beragam, tetapi kenyataannya hampir sebagian besar mengkonsumsi nasi termasuk masyarakat di Provinsi Papua. Dari data Badan Tanaman Pangan Provinsi Papua menyebutkan sejak 1998 penduduk Papua 30% mengkonsumsi ubi-ubian, 15% konsumsi sagu dan selebihnya 55% memakan nasi atau tumbuhan padi-padian. Padahal di tanah Papua selain memiliki sagu dan ubi-ubian, sebenarnya masih memiliki tanaman pangan lainnya antara lain talas atau keladi, aibon, atau buah pohon bakau yang diolah jadi tepung. Bahkan pokem gandum asal pulau Numfor Papua sangat bergizi tinggi termasuk gandum lokal yang belum dimanfaatkan secara maksimal.

Pokem (latin : pennisetum sp) merupakan salah satu makanan khas yang ada di wilayah Papua. Jarang sekali ditemukan jenis tanaman varietas gandum (Indonesia: jawawut) yang dibudidayakan oleh kelompok etnis di Papua, kecuali yang ada di wilayah Numfor dan Warkapi ( wilayah Manokwari). Pokem merupakan makanan pokok dan makanan pendamping selain sagu dan umbi-umbian di daerah tersebut (Rumbrawer,2003). Kajian ini dianggap cukup menarik karena dari literatur yang ada belum banyak penelitian yang mendalam tentang jenis tanaman ini. Dalam penelitian ini kajian etnobotani dianggap bisa menjadi dasar metode dalam melihat bagaimana pengetahuan lokal masyarakat, kategorisasi dan identifikasi jenis-jenis makanan lokal dari sudut pandang emic masyarakat setempat.

Selanjutnya dapat dibaca Tanaman “Pokem” Dalam Tradisi Lokal Etnis Biak Di Pulau Numfor Kabupaten Biak Numfor