KEARIFAN LOKAL SISTEM BERLADANG ETNIS MATBAT DI KAMPUNG MAGEY

0
972

(Yudha N. Yapsenang,S.Sos, Peter Marinus Apituley, S.Sos, Janeke Peggy Slippy,S.Sos
Ramla Abdul Rasyid, S.Pd)

Masih banyak lagi tulisan tetntang kearifan lokal, hanya saja yang membedakannya atau yang menjadi spesifik kearifan lokal Etnis Matbat adalah Kepulauan Misool sejak abad ke 14 sampai 16 telah datang dan bermukimnya pendatang dari luar Papua yang datang menyiarkan agama Islam. Namun jauh sebelumnya telah datang masyarakat etnis Seram di Pulau Misool. Hal ini karena pulau Misool dan Seram sangat dekat. Karena daerah ini sebelum masa Gletser menjadi satu dan telah adanya penduduk asli yang memeluk agama Kristen Protestan. Dengan adanya pendatang khususnya etnis Seram dan telah dianutnya agama modern oleh masyarakat Matbat, mengakibatkan terjadinya pembauran dalam budaya etnis Matbat khususnya kearifan lokal dalam sistem perladangan.

Etnis Matbat yang ada di tanah Papua tepatnya di kepulauan Misool kabupaten Raja Ampat pun telah memiliki kearifan lokal yang sangat kompleks. Karena etnis Matbat telah mengetahui tentang alam lautan dan daratan serta bagaimana cara pemanfaatannya. Dalam pemanfaatan alam lautan, mereka telah memiliki pengetahuan tentang musim penangkapan, areal penangkapan, ke dalaman laut, jenis ikan, iklim dan cuaca, cara dan teknologi penangkapan dan sasi laut.

Dalam pemanfaatan alam daratan, etnis Matbat telah memiliki konsep tentang alam lingkungan yang cocok untuk berladang, sistem perladangan, cara dan teknik bercocok tanam, jenis tumbuhan yang bermanfaat, musim bertanam, cara panen, dan sasi serta pengetahuan lainnya. Pengetahuan yang menjadi fokus penelitian ini adalah pengetahuan sistem berladang etnis Matbat.