Mak Andam dan Mak Inang di Lingga Krisis

0
735
Ketua LAM Kabupaten Lingga M Ishak. (foto:lam lingga)

Keberadaan mak andam dan mak inang memegang peranan penting dalam prosesi perkawinan dalam budaya Melayu. Kesuksesan prosesi acara perkawinan dimulai dari menggantung kecil hingga hari besar, rasanya sulit dilaksanakan dengan sempurna tanpa kehadiran mak inang maupun mak andam.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Kabupaten Lingga, M Ishak mengataan, kondisi mak andam dan mak inang sangat mencemaskan. “Keberadaan Mak Inang dan Mak Andam sebuah keharusan. Kita perlu membuat pelatihan. Saat ini, banyak yang sudah tua. Kadang kita kasihan melihat Mak Inang dan Mak Andam karena prosesi perkawinan sangat panjang. Umur sudah senja, tenaga terbatas,”kata Ishak, kemarin.

Berdasarkan hasil rapat kerja Lembaga Adat Melayu Kepri Kabupaten Lingga yang digelar beberapa waktu merekomendasikan salah satunya adalah rekruitmen Mak Inang dan Mak Andam. Ishak sangat mengharapkan disetiap desa memiliki Mak Andam dan Mak Inang. “Ini adalah upaya pelestarian adat dan budaya. nUntuk pelatihan nanti akan kita carikan yang betul-betul mau dan berminat. Bukan sekedar ikut pelatihan saja kemudian hilang. Kita butuh Mak Inang yang siap pakai dan secara total mencurahkan energinya untuk melestarikan adat dan budaya ini,”pesannya lagi.

Menurutnya, frekuensi perkawinan disetiap ceruk kampung dan lorong makin meningkat biasanya setelah momen lebaran. Tak jarang, Mak Inang dan Mak Andam non stop berkeliling kampung karena memang tenaganya sangat dibutuhkan. “LAM harus memikirkan itu. Pentingnya keberadaan Mak Inang hampir sama dengan keberadaan penyelenggara fardu kifayah. Mak Inang di sisi adat dan budaya sementara penyelenggara fardu kifayah dari sisi agama,”sebutnya.

LAM desa yang ada di Lingga juga diminta segera menginventarisir calon Mak Inang dan Mak Andam. LAM Lingga juga berencana melakukan pelatihan bagi mak andam dan mak inang ini. **