SDIT Assakinah dan An-Nahl Diajak Main Kaki Bajang

0
7
Para siswa dipertunjukkan memainkan egrang di halaman BPK Wilayah IV

Pada Rabu (24/1) BPK Wilayah IV menerima kunjungan dari SDIT Assakinah Kota Tanjungpinang dan SDIT An-Nahl Seri Kuala Lobam, Bintan. Kedua sekolah yang berbasiskan aagama tersebut datang dengan jadwal terpisah. SDIT Assakinah berkunjung pada pagi hari, sedang SDIT An-Nahl tiba pada siang hari.

Rombongan SDIT Assakinah terdiri dari 95 siswa kelas 2 dan didampingi beberapa guru. Sementara pada siang harinya SDIT An-Nahl sedikitnya membawa 137 ditambah guru pendamping. Hari itu suasana BPK Wilayah IV terasa sangat ramai.

Kunjungan dari sekolah tersebut dalam rangka mempelajari kebudayaan dan mengenal keragaman budaya di Indonesia, khususnya budaya Melayu.

Untuk memberikan pelayanan terkait kebudayaan Melayu BPK Wilayah IV memutar film koleksi benda bercorak budaya Melayu yang dilaksanakan di aula lantai tiga. Di ruang perpustakaan dan dokumentasi di lantai satu suguhkan dengan benda-benda yang terdapat atau biasa digunakan dalam kehidupan orang Melayu. Supaya lebih mengenal dengan berbagai permainan Melayu, sekaligus sebagai relaksasi atau hiburan, para siswa diajak untuk mencoba permainan kaki bajang (egrang), porok (batok kelapa), gasing, dsb.

Kebetulan kunjungan yang dilakukan di awal tahun, para pegawai belum melaksanakan kegiatan-kegiatan di luar kantor dan luar kota, kegiatan tersebut dipandu langsung oleh para Pamong Budaya dibantu staf. Dalam kunjungan tersebut para siswa diberikan penjelasan oleh para Pamong Budaya dengan dibantu beberapa staf BPK Wilayah IV.

Sebelumnya dalam penyambutan, Jumhari menyampaikan rasa terima kasih atas kunjungan dari para siswa SDIT tersebut. Berharap semoga pelayanan informasi dan keberadaan koleksi benda-benda budaya di ruang perpustakaan dapat bermanfaat bagi para siswa.

Sri Maningsih, Kepala SDIT An Nahl, berharap melalui kunjungan ini tetap terjalin silaturahmi dan komunikasi antara BPK Wilayah IV dan sekolahnya.

“Kunjungan ini merupakan kunjungan yang kedua atau ketiga kalinya ke sini, saya harap ini bukan kunjungan terakhir kami. Insyaallah di waktu mendatang kami akan berkunjung kembali untuk memperkenalkan para siswa dengan kebudayaan Melayu”, kata Sri Maningsih dalam sambutannya.

Bagi dua sekolah yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) tersebut, kegiatan tersebut bukanlah kunjungan pertama mereka di UPT bidang Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang berkantor di jalan Pramuka. Kedua sekolah tersebut telah melakukan kunjungan ketika kantor ini masih bernama BPNB Provinsi Kepulauan Riau.*** (Jauhar Mubarok)