Banyak Atraksi, Festival Padang Melang Digelar 26-28 Juli

0
515
Pantai Padang Melang, Anambas yang indah. (foto:padangmelang.or.id)

Festival Padang Melang 2018 di Anambas, Provinsi Kepri akan diselenggarakan pada 26-28 Juli 2018. Festival ini merupakan yang ketiga kalinya digelar Anambas.

Padang Melang merupakan destinasi wisata unggulan Kabupaten Kepulauan Anambas. Pantai melengkung membentang sepanjang 6,7 km di Kecamatan Jemaja.Hamparan pasir putih yang indah adalah pemandangan yang tak asing di Anambas. Kabupaten kepulauan yang terdiri dari 255 pulau ini bisa ditemui di ujung utara Indonesia. Dekat dengan Natuna di Laut China Selatan.

Rangkaian FPM 2018 memberikan beberapa suguhan baru yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, dimana tahun ini penyelenggaraannya melibatkan 3 POKDARWIS dari Desa Wisata Batu Berapit, Desa Wisata Mampok Elok dan Desa Wisata Landak, yang nantinya akan diselenggarakan pula Festival Mini di desa-desa wisata tersebut pada waktu yang bersamaan sehingga wisatawan dapat menikmati pengalaman touring ke desa wisata dan menjelajah obyek-obyek wisata alam seperti air terjun Neraja, mangrove Genting Pulur, pantai Kusik, pulau Ayam, pulau Duwate maupun wisata sejarah pulau Kuku (bekas camp pengungsian Vietnam).

Acara yang dibuka pada sore hari ini akan dimulai dengan permainan gendang TA, silat kampong dan sajian makan bedulang serta welcome drink aek buoh kepayang, salah satu herbal yang terdapat di pulau Jemaja dan berkhasiat tinggi untuk kesehatan. Sembari menikmati suasana senja di bibir pantai, para pengunjung akan disuguhkan sebuah pagelaran tari yang mengangkat tradisi Berume yaitu aktivitas membuka lahan untuk bercocok tanam secara bergotongroyong serta pada malam harinya akan digelar Coast Malay Culture Night, yaitu pertunjukan seni budaya khas melayu pesisir, diantaranya pertunjukan Topeng Gubang, Tambur Percussion, beragam tarian dan lantunan lagu melayu Anambas, berbalas pantun kanak yang kemudian ditutup dengan Festival Pompong Hias dengan berbagai lampu warna-warni yang menghiasi gelapnya lautan pantai Padang Melang.

Hari kedua akan diisi dengan berbagai permainan rakyat seperti pangkak gasing, galah panjang dan lempar canang, dimana para wisatawan dapat berinteraksi langsung dengan mencoba permainan tersebut. Sementara sore harinya akan digelar Festival Tari Zapin serta pada malam harinya akan digelar Song on The Sea yaitu pertunjukan musik berlatar panggung di atas air dengan sajian utama artis ternama, hal ini tentu saja akan menambah romantisme dengan adanya Festival Lampion Apung dan Lampion Terbang yang menghiasi langit sepanjang pantai Padang Melang.

Gubang, salahsatu kesenian khas Anambas.

Sementara pada hari ketiga, pengunjung akan diajak untuk bermain air laut, melalui lomba selam gong-gong dan pacu jongkong, sedangkan bagi pengunjung yang tetap ingin berdiam di pantai dapat mengikuti Festival Layang-layang. Hal baru lainnya adalah pada tahun ini akan dilaksanakannya upacara Tolak Bala yaitu bentuk upacara untuk menghalau segala mala petaka dengan tradisi utamanya memakan nasi Bertih dan melanjutkannya dengan tradisi Ngingkep Nyela yaitu menangkap ikan secara bersama-sama dengan cara menebarkan jala yang diarahkan ke pantai dengan harapan ikan-ikan akan naik terdampar ke pantai. Tentu saja hasil tangkapan ini akan dinikmati bersama-sama pula oleh semua pengunjung dalam gelaran pesta bakar ikan yang oleh warga setempat disebut Gowoi Boko Ekan. Kemudian Festival akan ditutup dengan menyaksikan pertunjukan drama Mendu semalam suntuk.
“Setiap tahun digelar, festival ini sudah masuk ketiga kalinya dilaksanakan di Anambas. Kebanggan kami Kabupaten Anambas sebagai daerah baru yang memulai pengembangan pariwisata,”kata Plt Kadis Pariwisata Anambas, Masykur, pekan lalu.

Anambas merupakan kabupaten yang kaya akan potensi pariwisata. Bahkan mendapatkan predikat Pulau Tropis Terindah se-Asia versi CNN hingga menjadi nominator Hidden Paradise versi Pesona Indonesia. Wisatawan juga bisa menikmati pesona terumbu karang di Pulau Ayam, Pulau Blusan, Pulau Merbak, serta wisata sejarah peninggalan perkampungan Vietnam di Pulau Kuku dan Pulau Nguan di Anambas.

Bagi wisatawan yang ingin ke Anambas, transportasi ada dua pilihan. Ada kapal laut KM Bukit raya, KM Sabuk Nusantara, kapal feri Blue Sea Jet dan MV Rempang. Sementara, transportasi udara dilayani dengan Susi Air dan Wings Air. Rute ke Anambas bisa melalui Batam atau Tanjungpinang.

Dalam festival ada pertunjukkan Upacara Tolak Bale dan Berume. Upacara Tolak Bala merupakan tradisi dari masyarakat Desa Mampok, Kecamatan Jemaja, Kabupaten Kepulauan Anambas sebagai bentuk doa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk menolak dan menghindarkan warga dari bencana dan mala petaka baik di kampung maupun ketika mereka melaut/berkebun.

Berume adalah tradisi warga jemaja zaman dahulu untuk mulai membuka lahan, menebas rumput ilalang dan menanam padi, dilaksanakan satu tahun sekali secara bergotong royong warga sekampung. Saat itu sekitar tahun 60an terjadi konfrontasi dengan Malaysia sehingga pasokan beras terhambat dan memaksakan rakyat Jemaja untuk menanam sendiri padi Gunung (ada 4 jenis padi). Segala pernak-pernik dan tradisi aslinya dituangkan dalam pertunjukan ini. **