Dari Landak Hingga Tarakan : Jalur Tambang di Kalimantan

0
1341

Primadona tambang sejak zaman Hindia Belanda masih hingga saat ini apa yang disebut dengan emas hitam atau minyak bumi. Komoditas ini ada di wilayah timur Kalimantan yaitu terletak di Balikpapan dan Tarakan. Komoditas ini menjadikan Tarakan dan Balikpapan merupakan tempat yang strategis saat Perang Dunia II sehingga menjadi lokasi prioritas untuk dikuasai Jepang. Hingga saat ini, masih ada jenis tambang lain yang juga menjadi primadona diantaranya batu bara dan uranium yang tersebar di seluruh Kalimantan.

Berkaitan dengan hal tersebut, untuk dapat mengenalkan kepada siswa/siswi mengenai situs-situs bersejarah pertambangan yang ada di Indonesia khususnya di Kalimantan, Balai Pelestarian Nilai Budaya Kalimantan Barat mengadakan Webinar Pra-Penulisan terkait dengan Lomba Esai Sejarah Kegiatan Lawatan Sejarah Daerah (Laseda), pada Senin, 28 September 2020 bertepatan dengan Hari Jadi Pertambangan dan Energi ke-75.

Kegiatan webinar yang dilaksanakan secara aplikasi zoom ini dibuka oleh Kepala BPNB Kalimantan Barat, Dra. Hendraswati. Dalam sambutannya, beliau berpesan agar  dalam lomba esai sejarah ini para siswa SMA/sederajat dapat mengenal sejarah daerah masing-masing, serta dapat mengenalkan situs-situs bersejarah di daerahnya sebelum mengenal sejarah nasional pada umumnya. Selain itu, beliau juga mengharapkan kepada Bapak/Ibu narasumber untuk dapat memberikan pencerahan mengenai penulisan pertambangan ini. Serta dapat membagikan ilmu yang dimiliki tentang teknik menulis mengenai tambang, dengan maksud agar siswa dapat menulis esai yang tentunya dapat bermanfaat untuk siswa sendiri dan orang banyak, tuturnya.

Adapun peserta webinar yang bertemakan “Jalur Tambang di Kalimantan” ini sebanyak 89 orang. Mereka terdiri dari siswa SMA/sederajat se-Kalimantan dan guru. Turut hadir pula beberapa tamu undangan dalam webinar ini, diantaranya Kepala Kantor BPCB Kalimantan Timur, Ketua Perhimpunan Ahli Pertambangan Indonesia (Perhapi) Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan , dan Kalimantan Timur, Ketua Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI) Kalimantan Barat dan Kalimantan Timur, Ketua Asosiasi Guru Sejarah Indonesia (AGSI) Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan.

Empat narasumber dihadirkan dalam webinar Pra Penulisan Lomba Esai Sejarah yang berlangsung selama 4 jam ini. Disini, mereka memberikan pengarahan kepada peserta tentang pengetahuan sejarah dan budaya yang berhubungan dengan tema kegiatan. Adapun keempat narasumber tersebut, yaitu Prof. Dr. Erwiza Erman (Peneliti Sejarah Pertambangan LIPI Jakarta), Firion Waiser Duling (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah), Dra. Lisyawati Nurcahyani, M.Si (Peneliti Sejarah BPNB Kalimantan Barat), dan Zaid Talib Alhaddadi (Lead of PASEC & HSE PT Medco E & P Tarakan).

Penyampaian materi dibuka oleh Prof. Dr. Erwiza Erman. Disini beliau menjelaskan secara rinci mengenai Jalur-Jalur Pertambangan di Kalimantan. Kemudian dilanjutkan dengan judul Kawasan Cagar Budaya Lubang Tambang Wihelmina Di Area Eks Pertambangan Gunung Mas, Desa Sumur Mas, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah (Dalam Sudut Sejarah, Pontensi, Tantangan dan Pengembangan) oleh Firior Waiser Duling. Selanjutnya, Dra. Lisyawati Nurcahyani, M.Si, membahas mengenai Eksploitasi Mineral di Pantai Timur Kalimantan Masa Kolonial Belanda. Sejarah Migas Tarakan yang disampaikan oleh Zaid Talib Alhaddadi merupakan akhir dari penyampaian materi oleh narasumber.