Dongeng merupakan salah satu tradisi lisan, menurut James Danandjaja (1977) merupakan bagian dari folklor, di dalamnya terdapat ungkapan tradisional, kesenian atau seni pertunjukan. Dongeng berfungsi sebagai tuturan lisan yang dapat menyampaikan berbagai ungkapan yang memiliki makna yang sangat dalam. Hal itu disebabkan karena dongeng memiliki keterkaitan antara nilai-nilai, norma-norma dan aturan-aturan yang berlaku pada suatu masyarakat tertentu yang diungkapkan lewat simbol-simbol.
Dongeng dituturkan secara lisan, biasanya dari orang tua kepada anak-anaknya pada waktu tertentu, misalnya waktu sebelum tidur, di mana si anak akan terbuai dengan dongeng yang dituturkan oleh ibu atau bapaknya, bahkan oleh kakek atau neneknya. Dongeng yang dituturkan dapat merupakan dongeng binatang (fabel), dongeng asal-usul suatu kampung, mitos, dongeng mahkluk halus dan lain-lain.
Dongeng, biasanya dianggap suatu tuturan yang dianggap tidak pernah terjadi, akan tetapi di dalam dongeng akan sarat dengan nilai-nilai yang berlaku dan ditransformasikan kepada generasi yang lebih muda.
Dewasa ini, tradisi mendongeng mungkin sudah dilupakan orang, karena orang lebih banyak menonton televisi daripada mendengarkan dongeng, begitu pula dengan orang tua sekarang akan sangat jarang memberikan cerita atau dongeng kepada anak-anaknya. Padahal anak akan lebih terkesan mendengar dongeng sang ibu, karena melalui wahana dongeng ini daya kreativitas, imajinasi, dan fantasi si anak akan lebih terangsang.
Mengingat kekhawatiran akan hilangnya eksistensi dongeng dan tradisi mendongeng, maka tradisi ini perlu dilestarikan dan diperkenalkan kembali. Oleh karena itu, BPNB Jawa Barat menggelar kegiatan Lomba Dongeng untuk guru-guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Cianjur bertempat di Gedung Dewan Kesenian Cianjur (DKC) Kabupaten Cianjur pada tanggal 9 September 2016. Secara rinci tujuan pelaksanaan Lomba Dongeng ini adalah :
- Memperkenalkan kembali tradisi dongeng di tengah-tengah masyarakat.
- Diharapkan dapat tersampaikannya nilai-nilai luhur yang terdapat dalam dongeng kepada anak didik.
- Diharapkan dapat menarik manfaat edukatif dari pertunjukan dongeng.
- Diharapkan anak didik dapat memupuk rasa cinta terhadap budayanya melalui dongeng.
- Melestarikan dan memperkenalkan kembali dongeng sebagai salah satu kekayaan budaya bangsa dan dapat dijadikan mata ajar muatan lokal.
Tema yang diusung dalam kegiatan Lomba dongeng yang dibawakan peserta berupa sejarah, asal-usul, mitos ataupun legenda yang ada di Kabupaten Cianjur. Sementara itu, Juri yang berperan penting dalam pelaksanaan kegiatan ini berjumlah 3 orang, yaitu Tatang Setiadi, Iwan Budi Setiawan, Dr. Enung Nurhayati. Dari penilaian tiga orang juri ini menghasilkan 6 orang pemenang, yaitu:
Juara 1
Euis Latifah dari SDN Ibu Dewi 2
Judul dongeng: Baju Beureum di Kampung Pos.
Juara 2
Risma Dewi dari SDN Ibu Dewi 6
judul dongeng: Gantung Jamarun.
Juara 3
Tini Kartini dari SDN Kebon Jeruk
judul dongeng: Lapang Katel Nu Jadi Saksi
Juara Harapan 1
Herri Heryadi dari SDN Sayang
judul dongeng: Asal Muasal Kota Cianjur.
Juara Harapan 2
Yoyoh Yonariah dari SDN Pulasari
judul dongeng: Sasakala Pasir Hayam
Juara Harapan 3
Neng Rika, dari SDN Cisalak
judul dongeng: Riwayat Kuda Kosong.