Tahun 2016 yang dicanangkan oleh presiden Joko Widodo sebagai tahun percepatan pembangunan membuat seluruh jajaran kementerian harus bekerja lebih cepat lagi agar tujuan bersama rakyat Indonesia menjadi sebuah negara yang sejahtera dan berdaulat dapat lebih cepat tercapai., tidak terkecuali bidang kebudayaan yang menjadi bidang kerja Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) Bandung. Sebagai sebuah lembaga di bawah naungan Direktorat Jenderal, Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, BPNB Bandung memiliki beban kerja untuk melakukan internalisasi dan sosialisasi dengan spesifikasi multikultur di wilayah kerja yang meliputi empat provinsi, yaitu Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, dan Lampung.
Memasuki Tahun Anggaran 2016, rencana kegiatan yang telah dimatangkan sejak tahun 2015 merupakan tugas yang harus diselesaikan dengan semangat kerja yang lebih dari tahun sebelumnya. Beberapa jenis kegiatan internalisasi yang akan dikerjakan di antaranya: kajian, Inventarisasi dan Dokumentasi WBTB, Perekaman sejarah dan kebudayaan, Inventarisasi Tokoh Sejarah dan Budaya (ITSB), dan Pendataan Maestro Seni. Sementara untuk jenis kegiatan sosialisasi diantaranya: Penayangan film dan diskusi kebudayaan, Pameran, Lawatan Sejarah, Jejak Tradisi Daerah, Seminar Sejarah, Gelar Budaya, dan Festival Kesenian Tradisional.
Sebelum memulai kegiatan tahun 2016 ini, BPNB Bandung mengadakan doa bersama agar selama kegiatan pada tahun 2016 ini diharapkan tidak mengalami kendala yang berarti. Toto Sucipto selaku kepala BPNB Bandung dalam sambutannya mengharapkan kepada seluruh jajarannya untuk lebih aktif lagi serta mampu menyuarakan aspirasi-aspirasi kreatif demi tercapainya visi misi BPNB Bandung dalam pelestarian budaya baik di dalam maupun di luar wilayah kerjanya. Sebagai akhir dari kegiatan ini dilakukan doa dan makan bersama di aula BPNB Bandung. (irvan)