Denpasar – Bertempat di Balai Bahasa Provinsi Bali, para pengelola jurnal di Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali ikuti pelatihan mengenai Open Journal System (OJS). Adapun pengelola jurnal BPNB Bali yang mengikuti pelatihan OJS di Balai Bahasa Provinsi Bali diantaranya I Gusti Ayu Armini (ketua dewan redaksi), I Gusti Ngurah Jayanti (sekretaris redaksi), I Putu Putra Kusuma Yudha (anggota) serta Wakhyuning Ngarsih (anggota). Pelatihan dilaksanakan dua hari berturut-turut dari sabtu (25/2) hingga minggu (26/2). Tidak hanya pengelola jurnal dari BPNB Bali saja yang diundang, namun juga pengelola jurnal dari Balai Arkeologi dan Universitas Udayana.
Seperti kita ketahui bahwa jurnal BPNB Bali yang terdiri dari Jurnal Penelitian Sejarah dan Nilai Tradisional serta Jnana Budaya sudah terakreditasi oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Tahun 2018 mendatang, masa berlaku akreditasi jurnal di BPNB Bali akan habis. Oleh karenanya harus mengajukan akreditasi kembali.
Untuk periode akreditasi selanjutnya, LIPI sudah memberlakukan aturan baru mengenai keharusan bentuk jurnal menjadi jurnal online atau yang lebih dikenal dengan Open Journal System (OJS). Lembaga mana pun yang akan mengajukan akreditasi untuk jurnalnya harus sudah menggunakan jurnal online. Tidak terkecuali Balai Pelestarian Nilai Budaya Bali.
Berkaitan dengan hal tersebut, BPNB Bali sedang berupaya keras mempersiapkan peralihan jurnal cetak menjadi jurnal online. Salah satu hal yang dilakukan adalah meningkatkan kapabilitas para pengelolanya.
Pelatihan OJS ini dibimbing langsung oleh Sutrisno Heru Sukoco (LIPI) serta Asep Miftahudin (Balai Bahasa Jawa Barat). Pelatihan tersebut bertujuan agar para pengelola jurnal lebih memahami bagaimana pengelolaan jurnal online. Mulai dari naskah masuk hingga siap publish. Meski sudah dilaksanakan dua hari berturut-turut, namun para peserta belum merasa puas dalam pelatihan pengelolaan OJS tersebut. Saking antusiasnya, para peserta berharap dapat mengikuti kembali pelatihan OJS di kantor lain secara gratis.(WN)