Ngrebeg Mekotek merupakan sebuah tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Desa Munggu Kecamatan Mengwi Kabupaten Badung yang dilaksanakan setiap 6 bulan sekali bertepatan dengan Hari Raya Kuningan. Tradisi ini diyakini oleh masyarakat desa sebagai penolak bala. Peserta Ngrebeg Mekotek adalah laki-laki yang telah menginjak usia remaja/dewasa. Pada saat prosesi Ngrebeg Mekotek berlangsung mereka membawa sebatang kayu pulet dengan panjang sekitar 2-3,5 meter dengan hiasan berupa tamiang dan daun pandan di ujungnya.
Di tengah berlangsungnya prosesi Ngrebeg Mekotek disajikan sebuah atraksi unjuk keberanian, ketangkasan, kebersamaan dari peserta dengan memanjat batang kayu yang dikumpulkan sedemikian rupa. Sebagai sebuah tradisi Ngrebeg Mekotek telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2016 Dengan No Registrasi 201600379 dan masyarakat Munggu mempunyai konsistensi positif dalam menjaga kelestarian karya budaya tersebut.
Tradisi Mekotek ini diikuti kaum laki-laki yang berusia antara 12 hingga 60 tahun. Dari peserta tersebut kemudian dibagi dalam beberapa kelompok untuk membawa tongkat kayu. Kelompok-kelompok tersebut lalu mengangkat kayu untuk disatukan ke atas dan membentuk kerucut atau piramida. Kayu-kayu yang diangkat tersebut bergesekan dan menimbulkan suara “tek tek” terus menerus sehingga tradisi tersebut akhirnya dikenal dengan nama Mekotek. Sesekali ada peserta yang berdiri di puncak piramida untuk memberi komando dan membakar semangat para peserta.